Sekda Kalteng Fahrizal Fitri Foto bersama pejabat yang hadir di kegiatan”Sosialisasi BNF Program Rungan”, upaya bersama untuk pelestarian bentang alam Ringan, konservasi orangutan penelitian dan pemberdayaan masyarakat, di Luwansa Hotel, Selasa (5/3).(Media Dayak/Yanting)
Palangka Raya, Media Dayak
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Fahrizal Fitri menyatakan, pemerintah daerah provinsi Kalteng mendukung perlindungan dan pelestarian hutan yang tersisa di Kalteng yang dilakukan oleh Borneo Indonesia Nature Foundation (BNF).
BNF adalah adalah organisasi non-pemerintah dan non-profit yang bekerja di bidang konservasi dan di penelitian melalui kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan setempat untuk melindungi habitat yang memiliki populasi orang hutan terbesar dan berada di luar kawasan yang dilindungi di Kalteng.
“Seperti yang kita ketahui, bahwa hutan Kalteng merupakan salah satu aset yang sangat penting sebagai paru-paru dunia. Hutan di Kalteng memiliki tutupan lahan dengan berbagai jenis dan tipe, diantaranya seperti rawa gambut, hutan karangas dan dipterokarpa,” urai Sekda Kalteng di kegiatan “Sosialisasi BNF Program Rungan” di Luwansa Hotel, Selasa (5/3).
Dikatakan Fahrizal, dalam upaya peningkatan efektivitas pengelolaan hutan konservasi dan upaya konservasi keanekaragaman hayati salah satu sasaran program/indikator adalah usaha peningkatan persentase peningkatan populasi 25 terancam punah sebesar 10 persen pada tahun 2019. Berdasarkan SK Dirjen KSDEA No. SK 180/IV-KKH/2015, diantaranya 25 spesies tersebut salah satunya adalah orangutan.
Pada Tahun 2016, Melalui Forum Orangutan Indonesia (Forina) bersama KLHK, disepakati bahwa bentang alam Ringan dijadikan salah satu kawasan prioritas untuk penelitian dan konservasi orangutan yang berada di luar kawasan lindung.
“Kami melihat BNF ini utamanya adalah mendukung dan pelestarian hutan di Kalteng,” tambah Sekda.
Pihaknya berharap, hasil dari seluruh kegiatan BNF ini nantinya dapat terlihat potensi-potensi yang ada di hutan Kalteng, sehingga kawasan tersebut dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.
“Harapan saya, BNF mmberikan kontribusi dalam mencegah kerusakan dan kekurangan habitat di Kalteng dan memberikan dampak sosial yaitu ekonomi masyarakat. Tidak hanya menyelamatkan kawasan habitat juga menyejahterakan masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur Lapangan BNF, Bernat Ripolla Capilla mengatakan, hutan Rungan adalah salah satu lokasi populasi orangutan terbesar di dunia yang berada di wilayah yang tidak dilindungi.
Sepanjang 2017-2018 BNF telah menemukan secara ilmiah area dengan nilai konservasi tinggi dan stok karbon tinggi, memastikan pelibatan masyarakat dengan tujuan memungkinkan konservasi in-situ berbasis masyarakat.
“Ini akan memungkinkan kami untuk merekomendasikan langkah-langkah pembangunan berkelanjutan demi melindungi keanekaragaman hayati utama dan mencegah perusakan warisan alam Kalimantan yang luar biasa,” bebernya.
Diungkapkannya, BNF secara ilmiah sudah tertarik pada wilayah ini dan selang beberapa waktu melakukan survei keanekaragaman hayati pertama atas permintaan masyarakat desa dan bergabung dengan forum lintas pemangku kepentingan.
Tujuan BNF, tambah dia, sepenuhnya menunjukkan pentingnya hutan Rungan dan akan mengadvokasi perlindungannya, mengingat habitat orangutan terus mengalami kehancuran di seluruh Kalimantan.
“Selain itu juga melaksanakan sosoalisasi dan menyiapkan rencana pengelolaan termasuk mengembangkan kegiatan berkelanjutan dengan masyarakat,” tutup dia.(YM)