H.M. Asera
Palangka Raya, Media Dayak
Legislator DPRD Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), H.M. Asera berharap kepada Menteri Perdagangan dan Perindustrian Republik Indonesia, agar eksport hasil Sumber Daya Alam (SDA) tidak terpaku pada negara-negara Eropa. Pasalnya, SDA di Indonesia, khususnya di wilayah Provinsi Kalteng tergolong menjanjanjikan, salah satunya yaitu komoditi dibidang perkebunan Kelapa Sawit.
Menurutnya, walaupun saat ini negara – negara di bagian Benua Eropa memboikot hasil dari perkebunan Kelapa Sawit Asia terutama dari Indonesia, masih banyak negara-negara lain yang membutuhkan Kelapa Sawit untuk kebutuhan industri selain Eropa, salah satunya yaitu China, Australia, Rusia dan sejumlah negara di Asia.
“Yang namanya hasil dari Kelapa Sawit, tidak akan pernah mati walaupun Benua Eropa memboikot hasil dari Sawit Asia khususnya Indonesia. Karena selama Industri masih ada, sawit akan tetap dibutuhkan oleh dunia untuk dijadikan bahan baku dari berbagai macam produk. misalnya sabun, minyak goreng dan lain-lain.”Ucap Asera, saat dibincangi media ini, di Gedung Dewan, jalan S.Parman, Rabu (27/3) kemarin.
Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kalteng V, meliputi Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau ini juga mengatakan, saat ini sejumlah Perusahaan Besar Swasta (PBS) maupun pengusaha mandiri yang bergerak dibidang perkebunan Kelapa Sawit, cukup merasakan dampak negatif dari anjloknya harga sawit, karena diboikotnya hasil sawit Indonesia oleh Eropa.
Oleh karena itu, pihak Pemerintah khususnya Menteri Perdagangan dan Perindustrian Republik Indonesia, diharapkan dapat mencari solusi dan melihat peluang agar harga komoditi sawit tidak semakin menurun, serta tidak lagi bergantung pada eksport ke wilayah Eropa.
“Hal ini seharusnya bisa menjadi perhatian serius khususnya bagi Pemerintah melalui Menteri Perdagangan, karena tidak sedikit PBS maupun pengusaha mandiri yang berteriak karena harga sawit anjlok. Karena sudah tugas Pemerintah untuk membantu mencarikan solusi. Jangan hanya duduk diam saja melihat hal seperti ini.”Tegas Wakil ketua Komisi B DPRD Kalteng, yang membidangi Perekonomian dan SDA ini.
Selain itu, sambung Asera, perindustrian dibidang Kelapa Sawit turut serta meningkatkan roda perekonomian masyarakat, sehingga dengan dampak lain yang tentu dirasakan dari anjloknya harga sawit adalah perputaran ekonomi yang melambat, bahkan hal ini dikhawatirkan akan membuat masyarakat kehilangan lapangan pekerjaan.
“Kita menduga hal ini merupakan permainan dari negara Eropa, sehingga mereka dengam sengaja membuat harga Sawit menjadi anjlok. Kalau memang seperti itu, kita jangan mau mengikuti permainan mereka, bahkan kalau perlu, kita balas mempermainkan. Karena apabila dibiarkan, dikhawatirkan kedepannya perputaran roda ekonomi kita tidak dapat meningkat, bahkan masyarakat juga akan kehilangan lapangan pekerjaan, jadi kita minta Menteri Perdagangan untuk segera mengambil tindakan.”Pungkas Politisi dari Fraksi Gabungan Partai Kebangkitan Bangsa Persatuan Pembangunan (PKBPP) ini.(Nvd)