Kepala Disdik Kabupaten Katingan, Feriso yang diwakili oleh Plt Sekretaris Disdik setempat, Singah dalam sambutannya menyampaikan harapan agar pelatihan ini dapat membantu para guru dalam mengembangkan metode pembelajaran berbasis digital yang lebih efektif dan kreatif, serta mampu menghadapi tantangan pembelajaran di era teknologi ini.
Kegiatan ini merupakan langkah konkret yang dilakukan AGPAII bekerjasama dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Katingan untuk mengantisipasi perubahan dinamika pendidikan di era digital. Dengan memanfaatkan teknologi dalam pengajaran PAI, diharapkan materi ajar dapat lebih mudah dipahami oleh peserta didik, dan pembelajaran agama dapat menjadi lebih menarik dan interaktif.
Terkait kegiatan tersebut dirinya sangat mengapresiasi sekali atas dilaksanakannya kegiatan DPD AGPAII tersebut, meskipun berada di akhir tahun, namun ini merupakan langkah awal upaya untuk meningkatkan kompetensi guru PAI.
Pasalnya, peran guru PAI dalam hal ini menurutnya, sangat bermanfaat untuk dunia pendidikan sekarang. Karena di era digitalisasi saat ini anak-anak kita dalam menggunakan digital kadangkala tidak terkendali. “Sehingga, sebagai orangtua bisa mengendalikannya dan sekaligus bisa memberikan saran kepada putra-putrinya,” ujarnya.
Harapannya, dalam mengajarkan IT, baik kepada anak didik di sekolah maupun kepada putra-putri kita di rumah benar-benar terarah. Ini salah satu bagian mamfaat kita mengikuti kegiatan ini.
“Harapan lainnya, kepada para guru PAI agar serius mengikuti kegiatan ini. Sehingga, dapat serius juga mengajarkannya kepada anak didik kita, sekaligus putra putri kit di rumah,” harapnya.
Di tempat yang sama, ketua pelaksana kegiatan ini, Andi Setiadi dalam laporannya menyebutkan, peserta dari kegiatan ini berjumlah sekitar 76 orang, yang merupakan guru-guru PAI dari berbagai sekolah di Kabupaten Katingan.
Adapun materi yang disampaikan di dalam kegiatan ini menurutnya, diantaranya pengantar pemanfaatan IT dalam pembelajaran, desain media pembelajaran berbasis IT, praktik implementasi IT PAI dan materi sekolah inklusif dan pendampingan Anak Berkebutuhan Khusus (SBK). “Dengan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan mamfaat nyata kepada para guru PAI. “Baik dalam peningkatan kompetensi profesional maupun dalam memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik bagi siswa,” harap Andi Setiadi. (Kas/Lsn)