Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi bersama Mendagri RI Tito Karnavian secara virtual, Selasa (3/12/2024).(Media Dayak/MMC Kalteng)
Palangka Raya, Media Dayak
Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Tito Karnavian secara virtual. Acara ini berlangsung di Ruang Rapat Bajakah, Lantai II, Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (3/12/2024).
Dalam rapat tersebut, Mendagri Tito Karnavian memaparkan bahwa inflasi nasional pada November 2024 mencapai 1,55% secara tahunan (year-on-year/yoy), turun dari 1,71% di bulan sebelumnya. Secara bulanan (month-to-month/mom), inflasi tercatat naik 0,30%, namun masih dalam batas terkendali.
Tito menyatakan bahwa angka ini berada dalam target pemerintah, yaitu 1,5%–3,5%, yang mencerminkan keseimbangan ekonomi. Presiden RI dalam Sidang Paripurna sebelumnya juga memberikan apresiasi terhadap pengendalian inflasi ini. “Dengan inflasi sebesar 1,55%, daya beli masyarakat cukup baik. Namun, kita perlu waspada karena harga pangan meningkat 0,78%,” ujar Tito.
Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS RI, Pudji Ismartini, menambahkan bahwa pada November 2024, inflasi bulanan sebesar 0,30% lebih tinggi dibandingkan Oktober 2024. Inflasi tahunan tercatat 1,55%, sedangkan inflasi tahun kalender sebesar 1,12%. Dari segi wilayah, 33 provinsi mengalami inflasi dengan Papua mencatatkan inflasi tertinggi (1,41%) dan Sulawesi Barat mengalami deflasi terdalam (-0,17%).
Secara nasional, 133 kabupaten/kota mengalami inflasi dan 17 kabupaten/kota mencatat deflasi. Untuk kelompok makanan, minuman, dan tembakau, andil inflasi terbesar berasal dari bawang merah, tomat, daging ayam ras, minyak goreng, bawang putih, ikan segar, sigaret kretek mesin, dan kopi bubuk.
Pudji juga menyebutkan bahwa minyak goreng mencatat tingkat inflasi tertinggi sejak Juli 2024 dengan inflasi November sebesar 2,17%. Komoditas lain seperti emas perhiasan di kelompok perawatan pribadi mengalami inflasi 2,87%, sedangkan beras mengalami deflasi sebesar 0,45%.
Yuas Elko mengungkapkan bahwa Kalteng mencatat inflasi tahunan terendah di Kalimantan, sebesar 1,02%. Angka ini menempatkan Kalteng di urutan ke-8 inflasi terendah secara nasional. “Ini menunjukkan inflasi kita aman dan terkendali,” kata Yuas.
Namun, ia mengingatkan pentingnya memastikan ketersediaan stok bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru agar stabilitas harga tetap terjaga.(MMC/Ytm/Lsn)