Bupati Gumas Jaya Samaya Monong didampingi Kadisdikpora Aprianto pada Sosialisasi dan Edukasi Stop Bullying, Anti Narkoba dan Pengimbasan Program Pandai Berhitung dengan Metode Gasing di Kecamatan Manuhing tahun 2023. (Media Dayak/Ist)
Kuala Kurun, Media Dayak
Pemerintah Kabupaten Gunung Mas (Pemkab Gumas) melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) kembali menyelenggarakan Lomba Olimpiade dengan Metode Gasing (Gampang,Asyik dan Menyenangkan Berhitung Cepat) bagi peserta didik dan guru jenjang SD/SMP tingkat Gumas di GPU Damang Batu, Jumat (3/5/2024).
Kegiatan diikuti sebanyak 56 orang guru, serta siswa SD dan SMP sebanyak 20 orang.
“Kegiatan ini merupakan salah satu program unggulan Pemkab Gumas [Jaya-Efrens] yang dilaksanakan disdikpora,” kata Bupati Jaya Samaya Monong melalui Kepada Disdikpora Gumas Aprianto selepas kegiatan.
Apri menyebut, melalui kegiatan ini diharapkan bisa dilihat sampai dimana kemampuan guru dan siswa dalam mengimplementasikan metode gasing selama ini, serta evaluasi kegiatan gasing selama ini sejak tahun 2023.
“Dengan adanya kegiatan ini, kami dari disdikpora tetap akan menjadikan program gasing sebagai program unggulan, selaras dengan program smart human resources, dalam upaya mewujudkan kualitas siswa dan guru dalam berhitung cepat,”ujar Apri.
Ia menegaskan, metode gasing akan menjadi program ekstrakulikuler di sekolah. Pihaknya akan segera membuat surat edaran dimana metode gasing akan menjadi bahan perkenalan atau pembelajaran di Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025.
“Pelatihan dan olimpiade gasing untuk guru tetap akan kami laksanakan setiap tahun dalam rangka peningkatan kompetensi guru terutama bagi guru matematika yang ada di Kabupaten Gunung Mas, dan juga untuk peningkatan numerasi di Kabupaten Gunung Mas,”tandasnya.
Menurut Apri, metode gasing adalah suatu metode pembelajaran langkah demi Langkah yang membuat anak menguasai materi secara gampang, asyik, dan menyenangkan.
“Salah satu ciri dari metode gasing adalah peserta didik maupun guru dapat melakukan penghitungan di luar kepala [mencongak] dengan cepat matematika, dan selanjutnya mereka[peserta didik dan guru] nantinya bisa mengimbasnya ke peserta didik dan guru lainnya di wilayah ini,”jabar Apri mengakhiri. (Nov/Lsn)