Legislator : Faktor Ekonomi Jangan Dijadikan Alasan Anak Putus Sekolah

 Hj. Yustina Ismiati

Bacaan Lainnya

Palangka Raya, Media Dayak

   Masih adanya kasus anak putus sekolah dan harus bekerja membantu orang tua, karena kesulitan ekonomi di Kalimantan Tengah masih terjadi. Hal ini menjadi perhatian serius dari Anggota DPRD Kalteng Hj Yustina Ismiati.

Menurut Anggota Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini, selama ini banyak kasus terjadi dimana seorang anak terpaksa harus berhenti sekolah, hanya gara-gara keterbatasan ekonomi keluarga.

Seharusnya kata dia, kalau memang lagi usia sekolah, anak-anak harus diwajibkan sekolah, jangan sampai putus sekolah hanya karena keterbatasan ekonomi keluarga.

Harusnya anak usia sekolah difungsikan sesuai peran mereka lah sebagai anak-anak. Kalau mereka memang usia wajib sekolah ya tolong wajibkan sekolah,Ucap Yustina, saat dibincangi media ini, di gedung dewan, jalan S.Parman, Kamis (7/2) kemarin

Wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) II, meliputi Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Lamandau dan Sukamara ini juga mengatakan, saat ini program pemerintah, baik pusat, Provinsi dan Kabupaten/kota ada sekolah gratis, jadi kalau ada alasan orang tua memberhentikan anaknya hanya untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga sangatlah tidak benar.

Karena saat inikan dari masing-masing kabupaten banyak program-progam seperti sekolah gratis. Tidak ada alasan bagi orang tua sebenarnya, jika anak usia sekolah harus berhenti dan bekerja membantu orang tua, tegasnya.

Anggota Komisi D DPRD Kalten, yang membidangi infrastruktur dan prasarana ini juga menegaskan, bahwa mempekerjakan anak usia sekolah sama saja dengan mengeksploitasi anak.

Menurut saya sih kurang pas kalau ada orang tua yang mempekerjakan anaknya walaupun sesulit apapun perekonomian mereka seperti itu,pungkasnya.(Nvd)

image_print
Print Friendly, PDF & Email

Pos terkait