Jajaran Komisi D DPRD Kalteng, saat melaksanakan Kunker ke Provinsi Bali.(Media Dayak/Ist)
Palangka Raya, Media Dayak
DPRD Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) berharap agar Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Bumi Tambun Bungai, mampu melihat potensi Desa tidak hanya dari kepariwisataan tetapi dari segi perekonomian, sehingga dapat Desa – Desa di Kalteng dapat berkembang dan mandiri dalam menunjang kesejahteraan masyarakat melalui kewirausahaan seperti yang diterapkan oleh Provinsi Bali.
Anggota DPRD Kalteng, H. Monte Carlo mengungkapkan, pada saat melaksanakan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Provinsi Bali pekan lalu, Komisi D DPRD Kalteng melihat secara langsung bagaimana pesatnya kemajuan sejumlah Desa diwilayah Bali. Kemajuan ini didukung dengan aktifnya peranan BUMDes dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai.
“Kemarin kita melaksanakan Kunker ke Provinsi Bali, dimana kita melihat langsung sejumlah Desa disana yang luar biasa maju. Setelah kita melakukan pertemuan dengan kepala BUMDes setempat, ternyata kemajuan tersebut tidak lepas dari aktifnya peranan BUMDes dalam mendorong perkembangan wirausaha masyarakat, serta didukung dengan SDM yang memadai.”Ucap Monte Carlo, saat dibincangi media ini, di gedung Dewan, jalan S.Parman, Senin (18/2) kemarin.
Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kalteng V, meliputi Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau ini juga mengatakan, penghasilan masyarakat melalui BUMDes di Provinsi Bali, berkisar 11 Milyar pertahun dengan rata-rata usaha yang digeluti oleh masyarakat setempat yaitu berbagai macam toko, supermarket hingga restoran yang terletak dipinggir Pantai.
“Berdasarkan informasi yang kami terima, modal awal yang diberikan oleh Pemerintah untuk BUMDes hanya berkisar 1,2 Milyar, modal inilah yang akhirnya diputar dan dikembangkan oleh BUMDes hingga wirausaha yang dijalankan oleh masyarakat berkembang luar biasa dengan penghasilan pertahun rata-rata 11 Milyar. Bahkan, saking berkembannya untuk tingkat Desa, mereka juga melayani berbagai macam keperluan masyarakat yang berasal dari luar daerah, seperti perpanjangan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).”Ujarnya.
Selain itu, sambung Monte Carlo, salah satu usaha yang juga dikelola oleh BUMDes di sejumlah Wilayah Desa di Provinsi Bali, adalah kerajinan-kerajinan tangan yang bahan bakunya berasal dari barang bekar di Desa setempat yang kemudian diolah menjadi barang berkualitas tinggi, seperti Souvenir.
“Hal inilah yang seharusnya dijadikan contoh oleh BUMDes di Kalteng, sehingga kita jangan hanya berpatokan dari sisi kepariwisataan. Karena provinsi Kalteng berbanding terbalik dengan Provinsi Bali. Di Kalteng wilayahnya luar namun penduduknya sedikit, kalau di Bali, penduduknya padat tapi wilayahnya kecil, jadi hal seperti SDM juga berpengaruh. Kedepannya kita selaku wakil rakyat berharap agar BUMDes bisa menerapkan apa yang sudaj dilakukan oleh Provinsi Bali.”Pungkas politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) Kalteng ini.(Nvd)