YBHP dan UPR Luncurkan Program Guru Muda

Yayasan Bina Harati Pama (YBHP), yang didirikan oleh PT Pamapersada Nusantara Group dan PT Tuah Turangga Agung Group bekerjasama dengan Universitas Palangka Raya (UPR), meluncurkan Program Guru Muda (PGM), dalam sebuah acara yang diadakan di Hotel Luwansa Palangka Raya, Senin (12/8/2024) lalu.(Media Dayak:ist)

Muara Teweh, Media Dayak

Bacaan Lainnya

Yayasan Bina Harati Pama (YBHP), yang didirikan oleh PT Pamapersada Nusantara Group dan PT Tuah Turangga Agung Group bekerjasama dengan Universitas Palangka Raya (UPR), secara resmi meluncurkan Program Guru Muda (PGM), dalam sebuah acara yang diadakan di Hotel Luwansa Palangka Raya, Senin (12/8/2024) lalu.

Program ini bertujuan dalam rangka memberdayakan generasi muda sebagai tenaga pengajar dan meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah. Program Guru Muda adalah sebuah inisiatif hasil kolaborasi antara YBHP dan UPR yang melibatkan mahasiswa sebagai Guru Muda.

Program ini juga akan diimplementasikan di sekolah-sekolah binaan YBHP yang terletak di area operasional Ring 1 PAMA dan TTA Group di wilayah Kabupaten Barito Utara dan wilayah Kabupaten Kapuas.

Acara peluncuran dihadiri oleh Sekretaris Umum YBHP, Muhaemin, Wakil Dekan 1 Bidang Akademik FKIP Universitas Palangka Raya, Prof. Dr. Jackson Pasini Mairing, S.Si., M.Pd, Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng, Juliansyah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Utara Syahmiluddin A Surapati, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas, Drs Aswan, 20 kepala sekolah binaan YBHP, dan tentunya dua belas mahasiswa UPR yang terpilih sebagai Guru Muda.

Perwakilan  PT Pamapersada Nusantara Group, Esti Lestari mengatakan Program ini dirancang untuk mengatasi tantangan dalam sektor pendidikan, khususnya dalam rangka meningkatkan kualitas pengajaran di daerah yang mengalami kekurangan tenaga pendidik.

Muhaemin juga mengungkapkan bahwa program ini bertujuan memenuhi kebutuhan tenaga pendidik di daerah yang terpencil. Program ini dimulai dengan seleksi terhadap seluruh mahasiswa yang berminat.

“Setelah itu dilakukan pembekalan intensif bagi mahasiswa UPR yang terpilih. Pembekalan meliputi metode pengajaran inovatif, keterampilan manajerial kelas, dan strategi untuk meningkatkan motivasi siswa,” ujar Esti Lestari.

Sementara, Jackson Pasini Mairing, menjelaskan bahwa para mahasiswa semester 5 akan mendapatkan konversi maksimal 20 SKS, sementara mahasiswa semester 7 akan menjadikan program ini sebagai tugas akhir pengganti skripsi, memungkinkan mereka untuk lulus lebih cepat.

“Dengan PGM diharapkan akan terjadi peningkatan signifikan dalam kualitas pendidikan di Kalimantan Tengah dan terciptanya generasi pendidik yang lebih berkualitas serta berdedikasi,” pungkasnya.(lna/Aw)

image_print
Print Friendly, PDF & Email

Pos terkait