Syahrudin Durasid
Palangka Raya, Media Dayak
Menindaklanjuti agenda yang telah disepakati saat Rapat Badan Musyawarah (Banmus), DPRD Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali melaksanakan Kunjungan Kerja (Kunker) kedalam daerah, untuk menyerap aspirasi masyarakat serta melakukan fungsi pengawasan terhadap program yang telah dicanangkan oleh Satuan Operasi Perangkat Daerah (SOPD).
Salah satunya seperti Komisi B DPRD Provinsi Kalteng, yang bertandang ke Kabupaten Seruyan, untuk melihat sejauh mana pelaksanaan dan berjalannya program Pemerintah setempat, secara khusus dibidang Kelautan, Pertanian dan Perkebunan.
Menurut anggota Komisi B DPRD Kalteng, Syahrudin Durasid, ada beberapa alasan pihaknya memilih untuk melaksanakan kunker ke Kabupaten Seruyan. Salah satunya yaitu meninjau program yabg berkenaan dengan kelautan, dimana saat ini para nelayan sangat membutuhkan perhatian dari pihak Pemerintah.
“Terkait bidang kelautan dan perikanan,Kami ingin tahu sejauh mana perhatian pemerintah setempat terhadap para nelayan disana, termasuk program-program bantuan bagi para nelayan. Karena saat ini kondisi para nelayan bisa terbilang memprihatinkan, terutama dari segi peralatan.” Ucap Syahrudin, saat dibincangi media ini, di Gedung Dewan, jalan S.Parman, senin (4/3) kemarin.
Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kalteng II, meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dan Seruyan ini juga mengatakan, sampai detik ini masih banyak nelayan di Kabuoaten seruyan yang belum mengetahui adanya program bantuan dari pemerintah, untuk itu, disamling melakukan pertemuan langsung dengan SOPD setempat, pihak komisi B juga akan mensosialisasikan adanya program bantuan tersebut dengan cara bertemu langsung dengan para nelayan.
“Kan banyak program-program bantuan baik itu dari Pemerintah setempat maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan yang nantinya akan kita sosialisasikan adalah bagaimana mekanisme dan teknis dari pendistribusian bantuan – bantuan tersebut. Karena saat ini yang menerima bantuan tersebut tidak bisa mengatasnamakan pribadi atau personal, melainkan harus mengatasnamakan sebuah kelompok dan memiliki badan hukum. Misalnya dari Koperasi atau membentuk sebuah komunitas. Hal inilah yang harus diketahui masyarakat khususnya bagi nelayan.”Terang Syahrudin.
Selain itu, sambungnya, para nelayan di Kabupaten Seruyan juga masih perlu pembinaan dari Pemerintah setempat. Pasalnya, nelayan di Kabulaten Seruyan, dianggap masih kalah bersaing dengan para nelayan yang berasal dari luar Kalteng khususnya para Nelayan dari Pulau Jawa. Tidak hanya dari segi peralatan, dari segi Permodalan pun nelayan lokal masih sangat minim. Sehingga hal inilah yang menyebapkan para nelayan di Kabupaten Seruyan lebih memilih untuk putar haluan ke sumber penghidupan lain, seperti berkebun dan bertani.
“Sebenarnya Kabupaten seruyan memiliki potensi yang besar di bidang kelautan dan perikanan, namun hal-hal seperti peralatan dan permodalanlah yang membuat para nelayan jadi tersandung. Sehingga banyk belayan diseruyan mencoba untuk berputar haluan menjadi petani atau berkebun. Disinilah kita mencoba mendorong agar para nelayan bjsa memanfaatkan program-program bantuan yang dicanangkan oleh Pemerintah.”Pungkas Politisi dari Partai Amanat Nasional Ini.(Nvd)