MELIHAT KONDISI RSUD-Anggota Komisi C DPRD Provinsi Kalteng saat melihat kondisi RSUD Muara Teweh, usai menggelar rapat bersama Pemkab Barito Utara, Kamis (21/3).(Media Dayak : Lana)
Muara Teweh, Media Dayak
Wakil Bupati Barito Utara (Wabup Barut), Sugianto Panala Putra, bersama dengan Komisi C DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), menggelar rapat bersama membahas masalah kesehatan, di aula Setda lantai I, Kamis (21/3).
Rapat tersebut dipimpin Wabup Sugianto Panala Putra. Rapat tersebut juga dihadiri manajemen rumah sakit umum daerah (RSUD) Muara Teweh.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Kalteng, Reza Fahroni mengatakan, pada hari ini Komisi C DPRD Provinsin Kalteng melakukan kunjungan kerja (kunker) di Barito Utara dalam rangka membahas masalah kesehatan.
“Dalam melakukan kunker ini, kami dari komisi C DPRD Provinsi Kalteng berjumlah 11 orang dan ada 12 mitra kerja, salah satunya rumah sakit atau masalah kesehatan. Dan pada tahun anggaran 2019, pemerintah provinsi telah mengalokasikan anggaran hibah untuk pembangunan rumah sakit,” kata Reza Fahroni.
Menurutnya pada tahun 2019 pada pembahasan APBD telah menganggarkan untuk pembangunan rumah sakit, dengan jumlah sekitar Rp 25 miliar.
Untuk anggaran pembangunan RSUD tersebut komisi C DPRD Provinsi Kalteng langsung melakukan peninjauan kelapangan untuk melihat secara langsung, baik lokasi hingga sumber daya manusia, diantaranya untuk pelayanan rumah sakit kepada masyarakat.
Dikatakannya, kegiatan Kalteng Barigas yang hubungan dengan JKN Jaminan Kesehatan Nasional dengan program sudah dilaksanakan. untuk Barito Utara ada kebagian 3190 peserta dari 90.580 peserta kouta yang telah disiapkan.
“Untuk itu, pada kesempatan kunjungan kerja ini kami ingin mengetahui secara langsung di lapangam dan kemudian berdiskusi,” kata Reza yang juga politisi dari PAN ini.
Reza Fahroni mengatakan, melihat dari data BPJS itu ada 5 (lima) kabupaten yang telah siap distribusi pemetaan dan sebagainya kemudian informasi juga sehubungan dengan Perpres penggunaan dana bantuan keuangan yang sebesar Rp 25 Miliar untuk rumah sakit.
“Komisi C juga berharap, dengan rumah sakit yang ada nanti dapat melayani masyarakat sebaik baiknya, agar sebagai rumah sakit rujukan sesuai dengan harapan bersama,” katanya.
Sementara itu, Ina Prayawati anggota komisi C mengatakan, selain melihat kondisi rumah sakit, pihaknya juga ingin mengetahui SDM manajemen termasuk para dokter ahli yang ditugaskan untuk melayani masyarakat sesuai dengan tugas masing-masing.
“Kami juga perlu mengetahui untuk jumlahnya mencakup apa saja, karena banyak masukan komplain dari masyarakat terutama dari segi pelayanan untuk Rumah Sakit,” katanya.
Mewakili manajemen RSUD Muara Teweh, dr Fahmi Fauzi mengatakan, saat ini pelayanan medik, spesialis penunjang medik, spesialis layanan SDM. SDM di rumah sakit ini termasuk padat modal. Apalagi katanya, rumah sakit akan ditingkatkan tipenya.
“Sehingga para pegawai juga harus padat modal, artinya bekerja secara propesional. oleh karena itu, pembenahan terus dilakukan secara menyeluruh. Dengan akan ditingkatkannya status rumah sakit, maka sumber data manusianya juga harus padat modal sesuai dengan kebutuhan,” kata Fahmi Fauzi.(lna)