PEDULI PENDIDIKAN PAUD-Kadisdik Barito Utara H Masdulhaq didampingi Kabid Pembinaan PAUD dan Pendidikan non formal (PNF) Abdul Wahid saat berada di satuan pendidikan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Jalan Pramuka Muara Teweh.(Media Dayak /disdik barut)
Muara Teweh, Media Dayak
Tidak hanya taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) yang menjadi perhatian Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Utara (Disdik Barut), namun juga pendidikan anak usia dini (PAUD) juga menjadi perhatian Disdik setempat.
Disela-sela kesibukannya menjalankan tugas sebagai Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara, Drs H Masdulhaq MAP menyempatkan diri melakukan kunjungan sekaligus monitoring terhadap proses belajar mengajar dengan didampingi Kabid Pembinaan PAUD dan Pendidikan non formal (PNF) Abdul Wahid.
Pada Kamis (24/1) kemarin yang menjadi perhatian dan Kadisdik adalah salah satu satuan pendidikan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang di kepalai oleh Samsuri, karena pada lembaga tersebut menyelenggarakan 4 (empat) program pendidikan.
Ke empat program itu adalah pertama Program Taman Kanak kanak (TK) dengan jumlah guru PNS dua orang dan guru honorer tiga orang sehingga berjumlah lima orang dengan jumlah murid 29 siswa. Kedua Program Kelompok Bermain (KB) dengan jumlah guru honorer dua orang sedangkan jumlah peserta didik berjumlah 18 siswa.
Ketiga Program Tempat Penitipan Anak (TPA) dengan jumlah tenaga pengasuh honorer berjumlah tiga orang dan jumlah anak yang dititipkan berjumlah 22 anak yang berusia satu sampai dua tahun dan ke empat Program Pendidikan Kesetaraan Paket A, Paket B, dan Paket C. “Untuk paket A jumlah murid yang terdaftar sebanyak 20 siswa, sedang yang aktif 10 orang,” kata Kadisdik.
Pada saat Kadisdik melaksanakan monitoring proses belajar mengajar siswa yang hadir hanya berjumlah lima orang. Saat di konfirmasi dengan Kepala SKB dan guru pamong yang sedang mengajar, siswa yang tidak masuk pada hari itu ijin membatu orang tuanya masing masing bekerja, namun kepala SKB juga menjelaskan bahwa peserta didik paket A tingkat kehadiran belajar tatap muka rata rata diatas 50 persen.
Sedangkan kata Kadisdik untuk paket B dengan jumlah peserta didik yang terdaftar sebanyak 70 orang siswa dan yang aktif mengikuti proses belajar mengajar tatap muka berjumlah 35 orang siswa. “Dan untuk paket C dengan peserta didik yang terdaftar berjumlah 90 orang siswa/peserta didik, namun yang aktif mengikuti proses belajar mengajar tatap muka hanya 64 siswa,” kata Masdulhaq.
Melihat penomena seperti itu Kadisdik Barito Utara memberikan peringatan kepada Kepala Satuan SKB agar betul betul selektif dan wajib memberikan penjelasan kepada setiap calon peserta didik kesetaraan paket A, paket B dan paket C untuk mengikuti proses belajar dengan sungguh sungguh.
“Karena sejak tahun 2017 peserta didik yang terdaftar pada satuan pendidikan tidak serta merta bisa mengikuti Ujian Nasional (UN) sebelum memenuhi syarat diantaranya wajib tertata di Dapodik, mempunyai raport setiap jenjang/kelas yang diikuti melalui belajar dan tatap muka dan baru bisa didaftarkan sebagai calon peserta UN, karna ujian kesetaran juga berbasis komputer saat ujian akhir nantinya,” kata Masdulhaq.
Kadisdik juga mengatakan bangga atas keaktipan pegawai baik PNS maupun honorer yang ada pada Satuan Pendidikan SKB, dan berpesan agar dipertahankan dan bila perlu ditingkatkan, karenanya Kadisdik merencanakan melaksakan apel gabungan dilingkup Dinas Pendidikan, setiap hari Senin minggu ll setiap bulan yang melibatkan pegawai SKB dan Koordinator Pendidikan Wilayah Pendidikan Kecamatan Teweh Tengah, serta Kepala SDN dan SMP dalam kota Muara Teweh, di halaman kantor Disdik Barito Utara.(lna/Lsn)