Kepala KPw BI Kalteng, Yuliansah Andrias foto bersama tamu undangan open ceremony Borneo Decafest 2024 dan launching ETPD 5 Kabupaten/kota, Kamis (29/8) di Aula Lantai 4 KPw BI Kalteng.(Media Dayak/Ist)
Palangka Raya, Media Dayak
Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Tengah menggelar open ceremony “Borneo Digital Economy Creative Festival (Decafest) 2024. Kegiatan ini dirangkai dengan launching Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) lima Kabupaten/Kota di wilayah setempat.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Aula Lantai 4 KPw BI Kalteng pada Kamis (29/8) itu, Kepala KPw BI Kalteng, Yulainsah Andrias mengatakan, ebagai regulator, Bank Indonesia memiliki concern dalam mendorong transformasi digital khususnya elektronifikasi transaksi, baik yang dilakukan oleh pemerintah daerah, masyarakat maupun pelaku usaha.
”Dalam upaya untuk meningkatkan akseptasi transaksi dan ekonomi kreatif berbasis digital di Kalimantan Tengah, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah menginisiasi kegiatan dengan tajuk “Borneo Digital Economy Creative Festival (Decafest) 2024,” katanya.
Borneo Decafest, Sambung Andrias, merupakan program digital kreatif Bank Indonesia Kalimantan Tengah dalam rangka meningkatkan awareness masyarakat Kalimantan Tengah terhadap Digitalisasi serta mendukung terciptanya ekosistem Digital.
Program ini dibalut dengan ragam kegiatan Edusociosportainment yang bertemakan ”Kreasi dan Invoasi Digital Kalteng untuk Indonesia”. Pada pelaksanaan Borneo Decafest tentunya tidak lepas dari adanya kolaborasi dan sinergi bersama dengan unsur Pentahelix yang meliputi Akademisi, Pemerintah, Pelaku Industri Keuangan, Komunitas, dan Media.
”Ada tiga (3) sasaran ragam kegiatan Borneo Decafest untuk mendukung akselerasi transformasi digital, yaitu Ekonomi Digital, Elektronifikasi, dan Entertaiment,” ungkapnya.
Andrias menjelaskan, dalam rangka membangun ekosistem ekonomi digital yang berwawasan perlindungan konsumen Borneo Decafest menyelenggarakan kegiatan RoadShow Edutalk yang dilaksanakan di Katingan dan Pulang Pisau, Palangka Coffee Festival, Merchant QRIS Competition.
Sasaran kedua adalah elektronifikasi dengan berupaya untuk mendorong elektronifikasi transaksi baik di lingkungan Pemerintah Daerah dan Masyarakat melalui kegiatan Launching Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) lima Kabupaten/kota di Kalteng, yaitu kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Katingan, Kota Palangka Raya, Kabupaten Kapuas, dan Kabupaten Pulang Pisau.
”Pendaftaran dan Registrasi Peserta di seluruh rangkaian Borneo Decafest dilakukan menggunakan QRIS, serta kegiatan Talkshow dan Workshop penggunaan AI. Bahkan, kami sudah menjadi pengguna AI,” ucap Andrias.
Terakhir atau sasaran ketiga adalah Entertaiment, yaitu melalui pendekatan Entertaiment dalam upaya meningkatkan literasi digital kepada masyarakat untuk memberikan kesan digitalisasi yang fun serta memberikan banyak kemudahan dengan tidak lepas dari edukasi mengenai perlindungan konsumen.
“Kami mengharapkan dengan terlaksananya kegiatan hari ini, berbagai ragam kegiatan Borneo Decafest dapat menjadi momentum untuk memperkuat semangat kebersamaan dan mendorong pertumbuhan ekonomi keuangan digital di Kalimantan Tengah,” ucapnya.
Yulainsah Andrias juga menegaskan, Bank Indonesia terus berkomitmen untuk mendukung terciptanya pertumbuhan ekonomi yang mengedepankan tranformasi digital melalui berbagai program sosialisasi dan edukasi serta kolaborasi dan sinergi bersama untuk harmonisasi mewujudkan Kalimantan Tengah yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang baik dan berdaya saing digital.
Tak lupa Andrias menyampaikan harapannya agar kolaborasi dan sinergi bersama dengan pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat dapat terus diperkuat untuk mendukung terciptanya ekosistem ekonomi digital yang berkontribusi positif mendukung pertumbuhan ekonomi Nasional.(Aw)