Ziarah Ke Makam Mantan Wakil BPK RI Gubernur Ingatkan Bupati Wali Kota, Hargai Para Penjabat Pendahulu Yang Telah Tiada

Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran, didampingi Bupati Kobar H. Nurhidayah beserta suami, H. Ruslan menabur bunga di pusara makam Abdullah Zainie, di TPU Muslim Skip Pangkalan Bun, Selasa (8/7). (Dayak Pos/Yanting)

Bacaan Lainnya

Pangkalan Bun, Media Dayak

   Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran didampingi Anggota V Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Republik Indonesia (RI) Novy GA Palenkahu, Sekretaris Daerah Fahrizal Fitri dan Bupati Kotawaringin Barat H. Nurhidayah, Bupati Sukamara H. Windu Subagio, Bupati Lamandau Hendra Lesmana serta OPD di lingkup Pemprov Kalteng melakukan ziarah makam Abdullah Zainie. Ziarah yang dilakukan ditempat Pemakaman Umum (TPU) muslim Skip Pangkalan Bun, tersebut dilaksanakan dalam rangkaian Hari Ulang Tahun ke-72 BPK RI, Selasa (8/1).

Ziarah makam yang dilaksanakan tiap awal tahun merupakan tradisi dari BPK RI sebagai lembaga negara yang sangat menghargai jasa para pendahulunya, untuk menjujung tinggi jasa almarhum Abdullah Zainie. 

Abdullah Zainie merupakan mantan Wakil BPK RI periode 2004-2009, putra daerah asal Kotawaringin Barat, meninggal dunia di Jakarta 4 April 2009, di usia 69 Tahun.

Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada perwakilan BPK RI yang telah melakukan ziarah ke makam Abdullah Zainie. “Ini perlu ditiru apa yang telah dilakukan oleh lembaga BPK RI terhadap para pendahulunya, apa yang BPK lakukan sangat luar biasa, bagaimana mereka memberikan contoh, memberikan etika bagaimana mereka menghormati jasa para pendahulu mereka.

“Saya berharap di Kalteng lanjut Sugianto, pejabat Gubernur, Bupati/Wali Kota, harus bisa praktekkan hal yang sama kepada pendahulu kita, dari lintas agama apapun untuk kita bisa lakukan ziarah seperti ini, untuk menghormati pengabdian mereka, apapun jabatan kita, nantinya juga akan kembali ke yang Maha Esa, disinilah kita mengingatkan kembali, bahwa yang kita bawa nanti ketika dipanggil yang mahakuasa bukan jabatan yang di bawa tetapi amal baik (ibadah) kita” ucap orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai Bumi Pancasila. 

Sementara itu, Anggota V BPK RI Novy GA Palenkahu mengatakan proses pengembangan dan pendewasaan kelembagaan BPK, tentunya tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi semuanya tentu terjadi karena adanya pimpinan pimpinan BPK dimasa terdahulu, yang mempunyai komitmen dan integritas yang kuat untuk mendudukan BPK pada kedudukan yang sebenarnya, sebagai lembaga negara yang bertugas untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, secara bebas dan mandiri.

“Salah satu tokoh adalah almarhum bapak H. Abdullah Zainie yang memiliki keunggulan secara ketokohan kelembagaan, kecerdasan berorganisasi, keunggulan dalam karakter, dan keunggulan dalam kepemimpinan. Ketokohan kelembagaan, beliau adalah pribadi yang diakui keberadaan dan ketokohannya tidak hanya oleh BPK sebagai lembaga tetapi juga di kalangan partai politik. Dalam Berorganisasi beliau memiliki kepiawaian mengajak orang untuk bekerja, sedangkan dari sudut karakter beliau adalah pribadi yang taat menjalankan ibadah agamanya,” ujarnya.

Dalam ziarah tersebut dilakukan tabur bunga oleh Anggota V BPK RI, Gubernur Kalteng, Sekda Kalteng, Bupati Kobar, Bupati Lamandau serta keluarga almarhum lalu di akhiri dengan doa untuk almarhum Abdullah Zainie serta salah satu pejabat BPK RI Prof Dr Eddy Mulyadi Soepardi, CFr.A, CA (Anggota VII BPK RI) yang meninggal dunia Senin, 7 Januari 2019 pukul 23.30 WIB di RS MMC Jakarta.(Ym/Lsn)

image_print

Pos terkait