Stabilkan Harga Pangan, Pemprov Kalteng Gelar Pasar Murah di Desa Mantaren II

oppo_32
Kegiatan pasar murah yang digelar Pemerintah Provinsi Kalteng dibuka langsung Wakil Gubernur Provinsi Kalteng Edy Pratowo mewakili Gubernur Kalteng Sugianto Sabran,Selasa (3/9/2024).(Media Dayak/Alfiannor)
 
Pulang Pisau, Media Dayak
 
Guna menstabilkan harga pangan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah menggelar pasar murah atau pasar penyeimbang di halaman Desa Mantaren II, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau, Selasa (03/09/2024).
 
Sebanyak 450 (empat ratus lima puluh) paket komoditi berupa beras dan minyak goreng bersubsidi didistribusikan dengan harga murah kepada masyarakat setempat guna mengurangi beban masyarakat yang kurang mampu.
 
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah Edy Pratowo mewakili Gubernur Sugianto Sabran. Turut hadir juga pimpinan sementara DPRD Kabupaten Pulang Pisau Ahmad Rifa’i dan anggota DPRD Ahmad Jayadikarta.
 
Dalam sambutannya Edy juga menyampaikan, pasar murah ini ada dua jenis komoditi, diantaranya beras 10 kg dan minyak goreng 1 liter. Kalau di pasar harganya Rp 192.500, tetapi disubsidi oleh pemerintah menjadi Rp. 172.500 dan masyarakat cukup menebusnya hanya dengan harga Rp 20.000 (Dua puluh ribu rupiah.
 
Namun, dalam kesempatan tersebut, Edy Pratowo mengumumkan kepada masyarakat, sembako yang seharusnya di tebus Rp 20.000,- akhirnya diberikan secara gratis karena sisanya akan disubsidi lagi oleh pemerintah.
 
Saat diwawancarai awak media, Edy Pratowo juga menjelaskan, dilaksanakannya kegiatan pasar murah ini merupakan instrumen salah satu terobosan untuk menekan harga komoditi di pasaran.
 
“Bantuan ini hanya salah satu saja, sebenarnya banyak instrumen lain, seperti subsidi terhadap para pedagang, kemudian pemberian kartu tani, kartu nelayan, pemberitaan bantuan untuk pelatihan umkm dan lainnya,” kata Edy.
 
Edy melanjutkan bahwa Pemerintah Provinsi Kalteng, beberapa waktu lalu juga menerima bantuan dana insentif dalam penanganan inflasi yang diserahkan oleh Kementrian Keuangan ke Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri).
 
“Kita dalam 2 tahun ini berturut-turut mendapatkan bantuan dengan nilai kurang lebih 10 miliyar rupiah per tahun. Kemudian dana itu kita kembalikan lagi dalam bentuk kegiatan seperti ini dan yang kedua kita berharap masyarakat dapat memanfaatkan lahan pekarangan untuk menanam cabe, guna mengurangi barang kebutuhan pokok yang terkadang harganya bisa melambung.” Pungkasnya.(Alp/Lsn)
image_print
Print Friendly, PDF & Email

Pos terkait