Pembukaan kegiatan Palmstep Inception, Selasa (6/5/2025)(MMC Kalteng)
Pangkalan Tiga, Media Dayak
Pemprov Kalteng menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan kegiatan Palmstep Inception yang diselenggarakan oleh Agriterra dan Fortasbi (Forum Petani Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia) untuk periode 2025–2030. Kegiatan ini berlangsung di Aula Agrowisata Koperasi Tani Subur, Desa Pangkalan Tiga, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat, Selasa (06/5/2025).
Acara ini digelar dalam rangka mendukung proyek prioritas nasional di sektor pertanian kelapa sawit di Kalteng, serta menjadi bagian dari implementasi proyek EU SWITCH bertajuk “Palmstep” yang dijalankan oleh Agriterra dan Fortasbi. Dalam proyek ini, Koperasi Karya Sawit Mandiri Jaya (KSMJ) bersama beberapa koperasi lainnya akan menjadi penerima manfaat utama.
Acara turut dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia yang diwakili Deputi Bidang Pengembangan Usaha Koperasi I Panel Barus, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam HE Denis Chaibi, serta berbagai pemangku kepentingan dari pemerintah pusat dan daerah, mitra pembangunan, perwakilan koperasi, dan petani.
Hadir pula Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setda Provinsi Kalteng Sri Widanarni mewakili Gubernur, didampingi Kepala Perangkat Daerah dan instansi vertikal Provinsi Kalteng, Wakil Bupati Kotawaringin Barat Suyanto, unsur Forkopimda setempat, perwakilan Agriterra Indonesia, Ketua Fortasbi, serta Ketua KSMJ Sutiyana beserta jajaran.
Dalam sambutannya, I Panel Barus mengajak semua pihak untuk mendukung pengembangan kelapa sawit berbasis koperasi. Ia menegaskan bahwa pendekatan ini sejalan dengan arah kebijakan nasional yang tertuang dalam Asta Cita Presiden RI.
“Kami dari Kementerian Koperasi dan UKM menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh kepada Uni Eropa, Agriterra, dan Fortasbi atas inisiatif program EU SWITCH bertajuk Palmstep untuk periode 2025–2030. Program ini merupakan langkah nyata dalam menjawab tantangan sektor kelapa sawit, mulai dari isu keberlanjutan lingkungan, keterlacakan rantai pasok, hingga penguatan posisi tawar petani kecil, khususnya yang tergabung dalam koperasi,” tegasnya.
Asisten Ekbang Sri Widanarni, saat membacakan sambutan tertulis Gubernur Kalteng, menyampaikan bahwa sektor pertanian menjadi sumber utama mata pencaharian masyarakat Kalteng, termasuk subsektor perkebunan, kehutanan, perikanan, dan peternakan.
“Ini merupakan langkah yang sangat tepat, di mana kerja sama Agriterra dan Fortasbi dilaksanakan di Kalteng,” ujar Sri.
Ia juga menyampaikan bahwa per 6 Mei 2025 terdapat 2.770 koperasi aktif di Kalimantan Tengah, dengan 269 koperasi bergerak di sektor usaha perkebunan.
“Kami yakin proyek ini akan menciptakan ekosistem pengelolaan kelapa sawit yang lebih terstruktur dan memberikan dampak langsung bagi pelaku usaha di tingkat akar rumput, yang pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kalteng,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Kotawaringin Barat Suyanto menyatakan bahwa program Palmstep yang mencakup pendirian pabrik kelapa sawit oleh KSMJ merupakan langkah besar menuju kemandirian ekonomi dan pemberdayaan petani sawit di wilayahnya.
Ia menyebut bahwa meskipun Kabupaten Kotawaringin Barat memiliki potensi kelapa sawit yang besar, akses pasar dan fasilitas pengolahan masih menjadi tantangan utama bagi petani kecil.
“Pendirian pabrik ini bukan sekadar pembangunan infrastruktur, melainkan simbol kedaulatan ekonomi rakyat, keadilan sosial, dan kemitraan strategis yang bertanggung jawab. Kami sangat mengapresiasi program Palmstep yang mendorong keterlibatan aktif petani dalam rantai nilai secara adil dan berkelanjutan. Melalui koperasi, petani kini tak hanya menjadi produsen bahan mentah, tapi juga terlibat dalam proses pengolahan dan pemasaran. Ini adalah wujud dari koperasi modern yang mandiri dan berdaya saing,” tutupnya. (MMC/YM/Aw)