H.M. Anderiansyah
Palangka Raya, Media Dayak
Sejumlah Masyarakat Kabupaten Barito Utara berharap kepada pihak Pemerintah, agar mengingatkan seluruh Perusahan Besar Swasta (PBS) yang beroperasi di wilayah tersebut, untuk lebih perduli terhadap masyarakat yang bermukin diseputaran kawasan operasioanal perusahaan. Pasalnya, masyarakat beranggapan bahwa selama ini, Perusahaan hanya ingin mengambil keuntungan semata dari hasil alam, tanpa melibatkan dan memikirkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Hal ini disampaikan langsung oleh masyarakat Kabupaten Barito Utara kepada Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), H.M. Anderiansyah, saat melaksanakan tugas dan fungsi Legislatif, dalam menyerap aspirasi masyarakat serta melaksanakan fungsi pengawasan, ke wilayah Daerah Pemilihan (Dapil) Kalteng IV, meliputi Kabupaten Barito Timur, Barito Selatan, Barito Utara dan Murung Raya, belum lama ini.
“Yang namanya kesejahteraan masyarakat, saya rasa perlu mendapat perhatian dari Pemerintah, salah satunya seperti ketersediaan lapangan kerja bagi masyarakat yang bermukim di areal Perusahaan. Kita mengakui bahwa kemampuan masyarakat kita tidak seperti orang dari luar daerah dalam arti berada ditengah-tengah. Tetapi idealnya pihak perusahaan juga harus memikirkan keaejahteraan masyarakat sekitar, paling tidak 40 persen masyarakat bisa diberikan pekerjaan.”Ucap Anderiansyah, saat dibincangi media ini, usai mengikuti Rapat Sidang Paripurna ke – V, masa persidangan I tahun 2019, Senin (25/3) kemarin.
Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya dari masyarakat, pihak PBS lebih condong mempekerjakan tenaga kerja yang berasal dari luar daerah, dimana pihak perusahaan beralasan bahwa masyarakat tidak memiliki skill atau kriteria sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan, sehingga pihak perusahaan tidak mau mempekerjakan masyarakat lokal.
“Berdasarkan laporan masyarakat, alasan perusahaan tidak menerima masyarakat lokal untuk bekerja di perusahan tersebut adalah masyarakat tidak mempunyai skill yang bisa dipenuhi. Tetapi kenyataannya, katakanlah tenaga kasar seperti Cleaning Servine, penyiram tanaman dan lain sebagainya merekrut tenaga dari luar. Bukannya kita tidak menghormati tamu dari luar daerah karena mereka juga turut serta membangun Kalteng, tetapi jangan juga dilupakan bahwa salah satu diantara pembangunan yang nyata dan bisa dirasakan oleh masyarakat adalah, apabila mereka bisa ikut berpartisipasi, terutama dari segi pekerjaan dan bukan hanya menjadi penonton.”Tegas anggota Komisi A, yang membidangi hukum, anggaran dan perundang-undangan ini.
Dikatakan Anderiansyah, kehadiran perusahaan di Kalteng, harus memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya terkait lapangan pekerjaan. Oleh karena itu, pihak Pemerintah diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan yang menjadi keluhan masyarakat ini, sehingga kedepannya, perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kalteng bisa lebih perduli terhadap masyarakat.
“Sebenarnya, apabila masyarakat kita diberikan pelatihan-pelatihan oleh perusahaan bekerjasama dengan pihak pemerintah, saya rasa masyarakat kita mampu untuk bersaing dengan tenaga-tenaga kerja yang berasal dari luar daerah. Oleh karena itu, kita berharap agar permasalahan dan keluhan masyarakat ini bisa menjadi perhatian bersama.”Pungkasnya.(Nvd)