Palangka Raya, Media Dayak
DPRD Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menilai, saat ini Sumber Daya Alam (SDA) melimpah yang dimiliki oleh Kalteng perlu didukung dengan adanya pembangunan industri hilir. Sehingga hasil alam tersebut mempunyai nilai tambah dalam rangka mendukung pembangunan daerah.
Menurut anggota DPRD Provinsi Kalteng, H.M. Rizal, kekayaan alam di Bumi Tambun Bungai sangat melimpah, baik itu hasil pertambangan, perkebunan dan hasil alam lainnya. Namun sangat disayangkan, sampai saat ini, belum ada dunia investasi yang berani mendirikan insdustri hilirnya karena berbagai alasan, salah satunya yaitu biaya transportasi yang tinggi dan sebagainya.
Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng melalui Dinas/Instansi terkait perlu mendesak kepada setiap perusahaan besar swasta (PBS) yang beroperasi di Bumi Tambun Bungai ini untuk mendirikan industri hilirnya disini.
Ini yang harus dipikirkan pemerintah kita kedepan, kita harus bisa mendesak ada PBS yang mendirikan pabrik atau industri hilirnya di Kalimantan Tengah. Itu kita minta dari dulu tetapi sampai sekarang belum ada realisasinya, karena berbagai alasan,Ucap Rizal, saat dibincangi media ini, di gedung Dewan, jalan S.Parman, Rabu (15/5) kemarin.
Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kalteng I, meliputi Kabupaten Katingan, Gunung Mas dan Kota Palangka Raya ini juga mengungkapkan, secara logika, apabila ada PBS yang berani mendirikan industri hilirnya disini bahan baku mudah didapat dan logikanya akan lebih murah, serta biaya produksi juga bisa lebih rendah. Misalnya dibidang kehutanan, ada perusahaan kayu yang berani mendirikan industri hilir, tetapi sayangnya hanya untuk kebutuhan ekspor bukan untuk kepentingan dalam negeri.
Kalau kita ada kesepakatan dengan pemerintah sebenarnya bisa saja, untuk masalah infrastruktur saya kira tidak ada kendala, mungkin yang menjadi masalah hanya listrik. Tetapi semuanya kan bisa dipersiapkan,Terang anggota Komisi D DPRD Kalteng, yang membidangi Infrastruktur dan ketenagakerjaan ini.
Selain itu, sambung Rizal, Pemikiran seperti inilah yang selama ini menjadi penghambat investasi di Provinsi Kalteng, sementara saat ini, baik itu batu bara, batu besi, bauksit, CPO semuanya melimpah. Namun semuanya itu hanya bisa dikirim keluar daerah, tanpa ada pemikiran bagaimana bisa membangun dan mendirikan industri hilirnya di wilayah Kalteng.
Kita mengharapkan masalah pembangunan industri hilir di Kalteng ini bisa menjadi pemikiran pemeritahan kita kedepan. Jangan sampai sumber daya alam kita yang melimpah ini, hanya dijadikan barang setengah jadi kemudian dikirim keluar, kemudian setelah menjadi barang jadi dikirim lagi ke Kalteng dengan harga yang cukup tinggi,Pungkas legislator dari Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) ini.(Nvd)