Pelaksanaan Integritas Layanan Primer di Posyandu Dilakukan Berdasarkan Paket Pelayanan

oppo_0

APEL GABUNGAN-Pj Bupati Barito Utara Drs Muhlis saat memimpin apel gabungan di lingkup Pemkab Barito Utara di halaman kantor bupati, Senin (18/11/2024).(Media Dayak/Lana)

Muara Teweh, Media Dayak

Bacaan Lainnya

Pj Bupati Barito Utara, Drs Muhlis mengatakan bahwa pelaksanan integrasi layanan primer di Posyandu dilakukan berdasarkan paket pelayanan kesehatan sesuai siklus hidup, pelaksanaan kunjungan rumah, dan peningkatan keterampilan kader melalui pelatihan.

“Adapun pelaksanaan integrasi layanan primer ditingkat pustu, diantaranya pelayanan kesehatan diberikan sesuai siklus hidup yang ditangani oleh bidan, perawat serta didukung oleh pemberdayaan dua kader kesehatan,” kata Pj Bupati dalam amanatnya pada apel gabungan di halaman kanto bupati, Senin (18/11/2024).

Mengenai pendanaan kata Muhlis, pemerintah pusat telah merancang pendanaan dalam ILP ini bukan hanya untuk puskesmas, pustu, dan posyandu, tetapi juga untuk Labkesmas serta perbaikan sarana dan prasarana.

Selain itu kata dia, terdapat pula pendanaan untuk kegiatan persiapan implementasi ILP, seperti pelatihan, advokasi dan peningkatan kapasitas kader kesehatan. Dana-dana tersebut bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) non-fisik serta anggaran pendapatan Provinsi maupun Kabupaten/Kota.

 

Muhlis juga mengatakan program prioritas Kabinet Merah Putih, Presiden Prabowo Subianto memberi penekanan di  tiga area program kesehatan, yaitu:

 1).  Pemeriksaan kesehatan gratis.

 2). Penurunan kasus TB, dan

 3), Pembangunan RS lengkap berkualitas di daerah terpencil dan tertinggal.

Pj Bupati Muhlis juga menjelaskan bahwa Desa Odf (open defecation free) adalah desa yang telah bebas dari buang air besar sembarangan atau BAB sembarangan nol (Basno).

Sampai bulan november 2024 ini dari 103 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Barito Utara ada 37 desa atau (36 persen) yang sudah masuk kategori desa ODF dan kita masih punya pekerjaan rumah sebanyak 66 desa/kelurahan atau sebesar 64 persen yang belum termasuk pada kategori desa/kelurahan ODF.

“Untuk itu saya mengajak semua untuk berperan serta dan berpartisipasi aktif untuk mewujudkan Kabupaten Barito Utara yang kita cintai ini untuk menuju kabupaten dengan kategori Kabupaten Open Defecation Free atau Kabupaten yang ODF,” kata dia.

Pada kesempatan itu juga, Pj Bupati Muhlis mengajak seluruh tenaga kesehatan untuk melakukan refleksi diri, mengevaluasi pencapaian yang telah diraih, serta melihat area-area yang masih perlu diperbaiki dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

“Ini adalah saat yang tepat untuk kita semua, para tenaga kesehatan, untuk merefleksikan setiap langkah yang telah kita tempuh, serta mengevaluasi apa yang masih bisa kita tingkatkan. Semua pencapaian ini harus menjadi bahan evaluasi untuk memberikan pelayanan yang lebih optimal,” kata Muhlis.

 

a juga mengatakan dimomen yang berbahagia ini, Muhlis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh insan kesehatan yang telah bahu membahu berjuang tanpa lelah dalam melaksanakan pembangunan kesehatan indonesia.

 

“Tenaga medis, tenaga kesehatan, LSM, swasta, media, profesional, akademisi, seluruh pegawai dan pejabat pemerintahan di pusat dan daerah, serta tak lupa para kader, terima kasih terus semangat, sebab perjuangan kita belum selesai,” imbuhnya.

Muhlis juga mengajak seluruh masyarakat untuk terus mengutamakan kesehatan, mulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar kita. “Mari kita bangun bersama budaya sehat, demi Indonesia Emas 2045, bahkan sampai ke generasi selanjutnya,” pungkasnya.(lna/Lsn)

 

 

 
 
image_print
Print Friendly, PDF & Email

Pos terkait