Lomba masakan tradisional Panginan Sukup Simpan. (Media Dayak/MMC Kalteng)
Palangka Raya, Media Dayak
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng Rusita Kurniasih mewakili Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng Adiah Chandra Sari membuka secara resmi lomba masakan tradisional Panginan Sukup Simpan yang digelar di GOR Serbaguna Jl. Tjilik Riwut Palangka Raya, Kamis (25/5/2023).
Penyelenggaraan lomba masakan tradisional Kalteng ini dilaksanakan setiap tahun dalam rangka menyambut HUT Ke-66 Provinsi Kalteng pada kegiatan Festival Budaya Isen Mulang dan
Rusita saat membacakan sambutan tertulis Kepala Disbudpar Kalteng menyampaikan bahwa masyarakat Kalteng sudah mengenal beberapa makanan dan kudapan tradisional khas Kalteng baik dari bahan ikan, sayur dan yang lainnya.
Bahan dari ikan sering diolah dengan cara antara lain disangrai (sanga), panggang (kaluk), kandas, tanak, dll. Sedangkan bahan dari sayur-sayuran kebanyakan diolah menjadi juhu (sayuran berkuah), serta kudapan tradisional antara lain lamang, kenta, cucur, gagatas, apam, dan lain-lain.
“Bila dilihat dari bahan maupun cara pengolahannya, makanan khas Kalimantan Tengah beragam dan bergizi,” ucap Rusita.
Lebih lanjut disampaikan, pada perlombaan masakan tahun ini agak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dimana lomba masakan langsung di masak saat lomba atau secara live sehingga makan terhidang dalam keadaan fresh atau baru, dengan penyajian lebih modern dalam bentuk hantaran/hampers/ souvenir cantik dalam kemasan yang simpel dan praktis tanpa mengurangi nilai tradisi kearifan lokal tetap terjaga sebagai sajian panginan sukup simpan.
Tema yang diusung pada lomba ini adalah “Kuliner Tradisional Kalteng Berbahan Lokal Dalam Sajian Panginan Sukup Simpan Yang Dikemas Secara Modern Dalam Bentuk Ukuran Kecil sebagai Hantaran atau Hampers. Bahan Lomba baik menu wajib (pokok), menu pilihan, menu pelengkap maupun garnis berasal dari bahan- bahan lokal.
Sajian Panginan Sukup Simpan terdiri dari menu wajib terdiri dari Nasi Putih, Katupat Bawi Hatue, Luntuh Manuk (ayam kampung), luntuh tanteluh (telor ayam kampung), hati ayam kampung dengan banyaknya masing- masing maksimal 3 (tiga) buah menyesuaikan ukuran tempat saji.
Sementara, menu pilihan terdiri dari sayur, daging/ikan berbahan lokal dan di masak dengan ciri khas daerah masing – masing (hanya 1 macam), menu pilihan lainnya yang harus disertakan termasuk lalapan/laluntuhan, sambal dan kandas.
Adapun, menu pelengkap berupa kudapan tradisional (cucur, gagatas, apam, sasagon, cangkaruk, kerupuk ikan) secukupnya sebagai pelengkap. Menu keseluruhan yang di hidangkan atau disajikan dalam hitungan maksimal untuk 3 porsi saja tidak boleh lebih.
Menu Wajib (pokok) dan Pilihan di masak saat lomba berlangsung, boleh di persiapkan bumbu yang sudah jadi untuk mempermudah atau mempercepat saat memasak. Menu pelengkap (kue tradisonal dan kerupuk) dan garnish di siapkan dari rumah.
Untuk Menu wajib (pokok) tidak boleh diganti/dirubah, sedangkan untuk menu pilihan dan pelengkap dapat diganti/dirubah sesuai dengan khas daerah masing-masing.
Dalam masakan menggunakan bahan-bahan yang dapat dimakan seperti kanjat, terong asam/rimbang, teken parei, terong telur, daun-daunan dari bumbu segar dan bunga (misal kunyit, kencur,singkah, putuk/kecombrang, dan lain-lainnya). Dekorasi dibuat dalam bentuk hantaran atau hampers.
Biaya bahan untuk membuat Panginan Sukup Simpan adalah sebesar Rp500.000,- (lima ratus ribu rupiah) yang disiapkan oleh masing-masing peserta. Ukuran Tampah/Nyiru tempat Panginan Sukup Simpan berbentuk persegi dengan ukuran panjang ± 45 cm, lebar ± 45 cm. Bahan tampah boleh dari ayaman rotan, bambu, triplek.
Peserta adalah utusan pemerintah kabupaten/kota, masing-masing daerah, hanya mengirim 1 (satu) regu berjumlah 5 (lima) orang yang menggunakan baju bebas dan rapi, boleh mengunakan ornamen khas daerah, tanpa menggangu kenyamanan dan gerakan saat proses lomba masak. Untuk teknik pengolahan serta kreatifitas penyajian dibebaskan dalam berkreasi untuk menghasilkan daya tarik dari masakan yang disajikan.
Menyertakan salinan resep dan foto masakan dan daftar harga bahan yang dilombakan yang ditandatangani oleh ketua regu dalam bentuk kertas ukuran A4 (kwarto) sebanyak 5 exp.
Mekanisme Penilaian meliputi penampilan, rasa, kekhasan dan kreatifitas. Sebagai informasi, jumlah juri ada 3 (tiga) orang terdiri dari Profesional/praktisi masak berasal ICA (Indonesia Chef Association) Provinsi Kalteng.
Pada lomba lomba masakan tradisional Panginan Sukup Simpan untuk Juara I diraih oleh tim dari Kabupaten Barito Selatan, Juara II diraih oleh tim dari Kota Palangka Raya dan Juara III diraih oleh tim dari Kabupaten Barito Utara.(MMC/Ytm/Lsn)