H Sugianto Sabran
Palangka Raya, Media Dayak
Pemerintah Provinsi Kalteng meminta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalteng tidak hanya berbicara soal pengendalian kependudukan maupun kuantitas kependudukan saja, tapi juga dapat memperhatikan tentang kualitas penduduk atau sumber daya manusia (SDM) di daerah setempat.
Hal itu disampaikan Kepala Biro Hukum Setda Provinsi Kalteng Saring saat membacakan sambutan Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran dalam rapat kerja daerah (Raker) program kependudukan dan keluarga berencana se Provinsi Kalteng yang diikuti 14 kabupaten/kota, Kamis (21/3) di Swissbel Hotel Danum Palangka Raya.
Berdasarkan visi dan misi Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran dan wakilnya Habib H. Said Ismail, Sahrin mengatakan, program kependudukan masuk dalam misi peningkatan pendidikan, kesehatan dan pariwisata.
“Apabila pendidikan berhasil secara tidak langsung akan berdampak pada program kependudukan yaitu adanya penundaan usia kawin pertama dan berdampak pada tingkat kelahiran dan laju penduduk,” katanya.
Dijelaskannya, jika program KB berhasil, maka akan berdampak pada penurunan angka kematian ibu dan angka kematian anak/bayi. Serta dengan jumlah anak yang sedikit akan memberikan kesempatan, kemampuan kepada keluarga orang tua untuk menyekolahkan anaknya lebih tinggi.
Disebutkan, tantangan dalam peningkatan kualitas SDM Kalteng salah satunya adalah tingginya angka kelahiran usia remaja 15-19 tahun, yang berarti terjadi perkawinan usia dini dan ini mempunyai korelasi dengan pendidikan penduduk yang rendah.
“Jadi program KB tidak hanya ditujukan menjawab isu pengendalian kuantitas penduduk atau mengatur jumlah anak, namun memberikan pengasuhan layanan kesehatan dan pendidikan yang lebih tinggi,” tegasnya.
Disampaikan, masalah masih rendahnya daya saing SDM Kalteng tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 tahun 2017 tentang RPJMD 2016-2021 Kalteng yakni indek pembangunan manusia (IPM) Kalteng dengan nilai 68,53 di bawah rata-rata nasional 69,55 tahun, tertinggi Palangka Raya 78,62 dan terendah di Seruyan 64,77.
“Sedangkan untuk angka harapan hidup 69,54 tahun atau masih di bawah rata-rata nasional 70,78 tahun. Angka harapan hidup ini tertinggi di Palangka Raya 72,94 tahun dan terendah Katingan 65,28,” tutupnya.(MCIM/aw)