Festival Babukung Lamandau Masuk Kalender Nasional

MENYAMPAIKAN – Bupati Lamandau, H Hendra Lesmana, menyampaikan kepada sejumlah Wartawan, kegiatan festival Babukung tetap dilaksanakan tahun 2019, di Nanga Bulik, Senin (28/1). (Foto Antara Kalteng)

Bacaan Lainnya

Nanga Bulik, Media Dayak

 Bupati Lamandau, Hendra Lesmana memastikan festival babukung atau topeng tetap akan digelar di tahun 2019, karena sudah menjadi ikon kabupaten setempat bahkan telah masuk dalam kalender nasional.

Sebenarnya anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2019 terbatas, namun karena mempertimbangkan pentingnya festival babukung, maka tetap diupayakan untuk melaksanakannya, kata Hendra di Nanga Bulik, Senin (28/1).

“Anggaran untuk pelaksanaan itu juga ada sharing dengan pemerintah pusat, tapi kami belum tahu berapa persen pembagiannya. Tapi pada dasarnya, festival babukung tetap akan dilaksanakan di tahun 2019,”tambahnya.

Penyelenggaraan festival tersebut bukan tanpa kendala, lantaran festival yang konon hanya dilaksanakan di dua negara yakni Indonesia dan Afrika ini, masuk dalam salah satu festival yang tercatat di kalender nasional pada akhir 2018.

Dia mengatakan, di even nasional tersebut sejatinya tidak menentukan bulan dan tanggal pelaksanaan festival Babukung, artinya terkait anggaran yang diperlukan akan dibahas kembali di APBD perubahan bersama DPRD Kabupaten Lamandau.

“Jadi, penyelenggaraan festival babukung tetap dapat dilaksanakan tahun 2019. Kami berharap masyarakat nantinya ikut memberi dukungan dan meramaikan festival yang hanya ada dua di Dunia itu,”kata Bupati.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kabupaten Lamandau, Frans Effendi menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan Bupati Hendra Lesmana terhadap pelaksanaan festival Babukung 2019.

Untuk itu, pihaknya segera melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan Kementerian Pariwisata karena pemprov melalui Disbudpar Provinsi Kalimantan Tengah meminta lounching kegiatan festival yang akan dilaksanakan.

“Kegiatan ini sangat penting karena masyarakat luas sudah mengenal bahwa Babukung itu Lamandau dan Lamandau mereka kenal dengan Babukung,”tambahnya.

Ia berharap, dengan kembali digelarnya Festival Babukung ke V tahun 2019 ini kabupaten berjuluk Bumi Bahaum Bakuba dapat lebih dikenal luas baik di tingkat nasional maupun internasional.

Ia juga berkeinginan, melalui seni dan budaya Lamandau dapat menjadi tujuan wisata, karena Lamandau unik bukan saja lantaran panorama alamnya yang begitu indah tetapi juga karena kekayaan seni budayanya.

“Sekaligus juga sebagai wahana untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal dari seni dan budaya sehingga wisatawan baik domestik maupun mancanegara banyak yang berkunjung ke Lamandau,”pungkas Frans. (Ant)

image_print
Print Friendly, PDF & Email

Pos terkait