Anggota DPRD Kabupaten Katingan, Amirun.(Media Dayak/Lsn)
Kasongan, Media Dayak
Tidak berjualan di atas trotoar tersebut menurutnya, disamping demi kelancaran saluran air di dalam drainase tersebut serta kebersihan lingkungan, juga untuk memastikan saluran air tidak tersumbat sampah. Maksudnya, jika ada yang berjualan di atas trotoar yang di bawahnya terdapat saluran air (drainase) dapat menyebabkan sampah dan barang dagangan menghalangi aliran air. “Sehingga, fungsi drainase tidak optimal dan berakibat air tergenang di dalam drainase tersebut,” kata Amirun.
Pada dasarnya, legislator PDI Perjuangan ini mengimbau kepada pedagang untuk mematuhi dan mentaati peraturan yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan, dengan tidak berjualan di atas drainase, dengan maksud untuk kebaikan kita bersàma dan menjaga kebersihan serta tata kota Kasongan sebagai ibukota Kabupaten Katingan.
Selanjutnya, dirinya menjelaskan tentang fungsi trotoar di sepanjang jalan yang dibangun oleh Pemkab Katingan selama ini, yaitu untuk pejalan kaki. Artinya, trotoar yang dibangun tersebut merupakan hak para pejalan kaki tanpa gangguan kendaraan bermotor. “Jika ada yang menggunakannya untuk berjualan di atas trotoar, berarti mereka memakai hak pejalan kaki,” terangnya.
Mengingat trotoar adalah hak pejalan kaki, sehingga dirinya berharap kepada Pemkab Katingan, melalui OPD terkait agar mengingatkan kepada para pedagang untuk menjaga fungsi trotoar sebagaimana mestinya dan tidak mengalihfungsikan untuk kepentingan lain. “Seperti untuk parkir, mendagangkan jualan dan lain sebagainya,” ingatnya.
“Karena, penyediaan dan penertiban trotoar merupakan upaya untuk mewujudkan pelayanan publik yang baik dan menciptakan lingkungan ibukota Katingan yang lebih ramah bagi pejalan kaki,” pungkas wakil rakyat asal dapil Katingan I, yang meliputi wilayah Kecamatan Katingan Hilir, Tewang Sangalang Garing dan Pulau Malan ini. (Kas/Lsn)
