Foto : Hj. Putri Noor Hadjah
Palangka Raya, Media Dayak
Kalangan Legislator DPRD Kalteng mengharapkan agar pemerintah terus meningkatkan pengadaan bibit untuk masyarakat. Hal ini bertujuan agar pengembangan pertanian di wilayah ini dapat dikembangkan secara maksimal.
Menurut anggota Anggota DPRD Kalteng, Hj Putri Noor Hadjah, dirinya menilai salah satu kendala yang menghambat pengembangan pertanian di Kalteng adalah bibit. Padahal, potensi pengembangan pertanian di Bumi Tambun Bungai ini sangat menjanjikan. Terlebih daerah ini mempunyai lahan yang cukup luas untuk pengembangan pertanian. Namun, sayangnya, pengembangan pertanian ini, masih terkendala berbagai faktor, salah satunya adalah masalah bibit.
Anggota Komisi B, yang membidangi ekonomi dan sumber daya alam (SDA) ini menilai, Kalteng merupakan wilayah strategis untuk mengembangkan sektor pertanian. Namun ada beberapa kendala yang akhirnya membuat perkembangan sektor pertanian terhambat, salah satunya yaitu faktor harga bibit yang dianggap cukup mahal.
Di Kalteng itu kalau masalah pertanian, bisa dijabarkan dalam arti luas. Misalnya padi, walaupun sebenarnya wilayah Kalteng merupakan wilayah strategis untuk pertanian, tidak semua wilayah kabupaten yang cocok, misalnya padi sawah, yang cocok kan di daerah seputaran Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas, sedangkan untuk Kabupaten Gunung Mas kemudian Barito, itu tidak cocok dengan sistem sawah, dan lebih cocok berladang atau yag biasa disebut padi gunung,Ucap Hajah saat dibincangi wartawan, di Gedung Dewan, jalan S.Parman, belum lama ini
Wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) II, meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dan Seruyan ini mengatakan, untuk pengembangan bawang merah sebenarnya sudah bisa dikembangkan oleh sektor pertanian dan perkebunan, namun belum mampu menunjang sektor ekonomi. Pasalnya, harga bibit bawang dianggap masih terlalu tinggi sehingga belum bisa mendatangkan keuntungan.
Untuk bawang sendiri sudah bisa dikembangkan, tetapi yang jadi masalah adalah harga bibitnya masih sangat mahal, sehingga belum bisa mendatangkan keuntungan, kalau soal tumbuh jelas bisa,terangnya.
Legislator dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga membeberkan, untuk bibit sendiri tidak bisa dimurahkan oleh produsen, karena ada perlakuan dan lembaga khusus untuk mengembangkannya.
Kalau bibit kan sudah jelas tidak bisa dimurahkan, karena bibit itu harus ada perlakuan khusus agar bisa tumbuh, dan sudah ada lembaga yang menangani itu.Oleh karenanya, kita minta dinas terkait untuk mempelajari dimana wilayah yang cocok untuk dijadikan sektor tanam tumbuh bawang, dan secara ekonomi kita dukung hal itu,pungkasnya.(Nvd)