Dijelaskan olehnya, dari lima wilayah Kecamatan yang dilanda banjir tersebut, utamanya di desa-desa yang datarannya rendah namun banyak terdapat perumahan penduduk di situ, juga terdampak banjir. Baik secara langsung maupun pengaruh dari banjir kiriman. Sementara peningkatan debit airnya diperkirakan antara 50 centimeter hingga 150 centimeter di atas tanah/ruas jalan.
Kalau ditotal-total, sesuai dengan laporan dari masing-masing Camat di wilayah hulu Katingan tersebut, rumah yang terdampak banjir menurutnya, lebih dari 1.000 unit rumah. “Namun demikian, berdasarkan pengalaman di tahun-tahun yang lalu, banjir di wilayah hulu ini penurunan debit airnya bervariasi, tergantung ketinggian datarannya. Ada yang hanya dua hingga tiga hari,” terangnya.
Namun, yang agak lama debit airnya turun (surut) menurutnya di wilayah Kecamatan Katingan tengah, seperti di desa Samba Bakumpai dan desa Samba Kahayan, dengan kisaran antara tiga hari hingga lima hari.
Meskipun banjirnya hanya dua hingga lima hari lamanya, namun dirinya mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat, utamanya kepada masyarakat yang terdampak banjir agar tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir susulan. Selamatkan barang-barang elektronik dan berkas penting dari jangkauan air yang kian meningkat. “Begitu pula kabel-kabel listrik yang terjuntai juga dibenahi. Sehingga, saat debit air meningkat, semuanya dalam keadaan aman,” imbau mantan Kabag Protokol ini. (Kas/Lsn)