Palangka Raya, Media Dayak
Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Kalimantan Tengah (Kalteng) Brigjen Pol Rikwanto mengingatkan seluruh elemen masyarakat untuk waspada terhadap bibit perpecahan akibat perbedaan suku, agama, ras (SARA). Jika hal itu tidak diindahkan, nasib Bangsa Indonesia bisa saja tercerai berai seperti halnya Yugoslavia.
Berbicara pada kegiatan buka puasa bersama Kapolda Kalteng dengan insan pers, di Palangka Raya, Kamis (30/5), Rikwanto menuturkan, Yugoslavia merupakan contoh bangsa yang pecah akibat tidak mampu mengontrol konflik dalam negerinya. Bangsa di daratan Eropa tersebut kini tercerai berai menjadi sejumlah negara kecil, di antaranya Serbia, Kroasia, Bosnia-Herzegivina, Slovenia, Makedonia, Montenegro, dan Kosovo.
“Padahal wilayah Yugoslavia itu semuanya daratan. Bayangkan negara kita yang terbagi dalam beberapa pulau dan terpisah lautan,” ujar Wakapolda.
Dijelaskannya, potensi disintegrasi bangsa ini mungkin saja terjadi. Terutama apabila ego kedaerahan ditonjolkan, mengingat wilayah masing-masing punya sumber daya alam yang layak untuk membentuk negara sendiri.
Dia pun mengingatkan setiap warga negara untuk mengingat cita-cita para founding father (tokoh pendiri bangsa) di masa lalu yang menginginkan negara ini menjadi satu kesatuan dalam banyak perbedaan.
Saat ini, lanjut perwira tinggi alumnus Akademi Kepolisian tahun 1988 tersebut, Indonesia ada pada situasi konflik internal yang sejatinya lumrah dalam kehidupan berbangsa. Konflik yang dipicu perbedaan kepentingan politik karena Pemilihan Umum (Pemilu) ini sudah seharusnya diselesaikan sesuai mekanisme aturan yang berlaku.
“Negara ini damai. Kenapa tidak kita nikmati kedamaian ini. Jangan masing-masing merasa benar sendiri, hebat sendiri, ingin menang sendiri,” imbau mantan Kepala Biro Multimedia Divisi Humas Polri ini.
Ditambahkan Rikwanto, Ramadan yang disambut umat Islam dengan berbagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT ini merupakan momentum yang tepat untuk merajut kembali semangat kebersamaan.
“Hidup kita di dunia hanya sementara. Manfaatkan itu untuk menabur kebaikan sebagai bekal di kehidupan sesungguhnya di akhirat kelak,” ujarnya di hadapan puluhan insan pers dari berbagai media massa.
Kegiatan itu sendiri dihadiri para pejabat utama Polda Kalteng, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia, Kepala LPP RRI dan TVRI, dan undangan lainnya.
Acara diisi dengan penyerahan bingkisan lebaran bagi anggota keluarga besar Polda Kalteng dan insan pers, doa bersama, dan shalat maghrib berjamaah. (Lsn/Ist)