dr.Maria Efianti
Kuala Kurun, Media Dayak
Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Gunung Mas (Gumas), dr Maria Efianti menyatakan, Rumah Sakit (RS) Pratama di kelurahan Tumbang Talaken, kecamatan Manuhing yang dibangun medio Agustus 2017 akan diresmikan Mei 2019.
“Kesiapan sarana prasarana (Sarpras) dan Tenaga Kesehatan (Nakes) Rumah Sakit Pratama sudah mencapai 90 persen,” kata Maria, Rabu (3/4).
Adapun Sarpras yang sudah siap terdiri dari IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah), mesin generator, jaringan instalasi listrik, tempat penampungan air, peralatan kesehatan yang pokok, dan sarana prasarana lainnya.
Untuk Nakes, seperti tenaga medis, tenaga paramedis, tenaga keperawatan dan tenaga bidan, mantan Direktur BLUD RSUD Kurun itu menegaskan juga sudah siap mengabdi di RS Pratama.
“Dokter umumnya ada tiga orang. Bidan dan Perawat ada 43 orang. Tenaga apoteker ada satu orang. Tenaga farmasi, tenaga gizi dan tenaga analis yang bekerja di laboratorium juga sudah ada,” jelas Maria.
Maria Efianti menyatakan, tenaga kesehatan tersebut akan menjalani magang terlebih dahulu di RSUD Kurun sertugas di RS Pratama.
“Tujuannya, supaya mereka paham dan mengetahui irama kerja di Rumah Sakit sehingga pada saat bertugas di RS Pratama bisa bekerja dengan maksimal melayani pasien dengan sikap dan ucapan yang baik,” tutur Maria.
RS Pratama, sambung Maria, memiliki tiga ruang Poliklinik, yakni umum, gigi dan spesialis. Namun yang melayani pasien hanya Poliklinik umum dan gigi, sedangkan Poliklinik spesialis untuk sementara belum berfungsi karena belum ada dokter spesialis.
Dengan beroperasinya Rumah Sakit Pratama, Maria mengatakan, masyarakat wilayah barat Gumas seperti di kecamatan Manuhing, Manuhing Raya, Rungan dan Rungan Barat tidak lagi harus ke Kuala Kurun, bahkan keluar Gunung Mas untuk berobat.
“Masyarakat dapat memperoleh layanan kesehatan di Rumah Sakit Pratama. Rumah Sakit Pratama mampu menjadi pusat rujukan bagi masyarakat empat kecamatan tersebut,” papar Maria.
RS Pratama, tambah dia, anggaran pembangunannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik Penugasan Bidang Kesehatan Tahun 2017 yang didirikan di daerah yang telah memiliki RSUD namun sulit dijangkau lantaran faktor geografis.(Nov)