APEL GABUNGAN-Bupati Barito Utara H Nadalsyah saat menjadi inspektur upacara pada apel gabungan di halaman kantor bupati setempat, Senin (7/1).(Dayak Po/Lana)
Muara Teweh, Media Dayak
Bupati Barito Utara H Nadalsyah menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tuluas atas dedikasi dan peran serta semua jajaran SOPD lingkup Pemkab Barito Utara atas peran serta dalam merespon dan membantu upaya percepatan pembangunan di daerah ini. Selain itu mampu menghadapi segala permasalahan dan tantangan termasuk penanggulangan bencana yang menimpa Kabupaten Barito Utara dalam tahun 2018.
“Apa yang telah dilakukan saudara-saudara telah banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Yang mana kita ketahui bersama bahwa tantangan serta masalah yang berkaitan dengan kebencanaan akan selalu datang tanpa kita ketahui kapan serta dimana kejadiannya,” kata Bupati dalam amanatnya pada apel gabungan dihalaman kantor bupati sertempat, Senin (7/1).
Dikatakannya, pada tahun ini kita telah merasakan perubahan cuaca ekstrim yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Dan Kabupaten Barito Utara merupakan salah satu daerah yang ikut merasakan akibat perubahan iklim tersebut. Barito Utara dilalui oleh sungai besar yaitu sungai Barito dan tiga anak sungai yaitu sungai Lahei, sungai Tewei dan sungai Montallat.
“Dimana baik musim hujan maupun di musim kemarau selalu memberikan dampak kepada sebagian besar warga masyarakat, karena sebagian besar warga masyarakat Kabupaten Barito Utara bermukim di pinggiran sepanjang aliaran sungai Barito. Oleh karena itu saya menghimbau agar semua pihak tetap waspada terhadap potensi bencana lainnya yang timbul dari dampak cuaca ekstrim tersebut,” kata bupati Nadalsyah.
Menurut Nadalsyah, dalam menghadapi kondisi ini, perlu mewaspadai segala macam dampak yang mungkin timbul dari perubahan cuaca tersebut, perlu perhatian untuk mengantisipasi masalah kemungkinan penyebaran penyakit yang sering muncul sebagai akibat dari keadaan itu. Untuk itu diperlukan juga upaya untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam meningkatkan kualitas lingkungan, terlebih pada masyarakat yang bermukim di daerah yang rawan banjir dan longsor.
Lebih lanjut Nadalsyah mengatakan dalam upaya pengurangan resiko bencana, seluruh pemangku kepentingan dan elemen masyarakat harus tanggap terhadap ancaman bencana bukan hanya saat terjadi tanggap darurat bencana, tetapi juga pada pra bencana dan pasca bencana. Penanggulangan bencana tidak lagi dititik beratkan pada penanganan kedaruratan, namun lebih pada pengurangan resiko bencana dan pasca bencana.
Untuk itu katanya, dalam upaya ini diperlukan kerjasama dan langkah-langkah konkrit dari seluruh pihak, baik dari institusi pemerintah, maupun swasta, baik yang berada di Kabupaten, kecamatan, kelurahan maupun desa, seluruh jajaran keamanan, kesehatan, ORARI, RAPI dan relawan muda peduli bencana.
“Agar semua pihak mampu bekerjasama dan berperas secara maksimal sesuai dengan kapasitasnya masing-masing dalam menghadpi cuaca ekstrim sebagai upaya memberikan perlindungan pada masyarakat dari ancaman dan dampak bencana yang mungkin akan terjadi,” pungkasnya.(lna/Lsn)