Mendagri RI saat pimpin Rakor Pengendalian Inflasi, Senin (25/11/2024)(Media Dayak/MMC Kalteng)
Palangka Raya, Media Dayak
Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi secara virtual yang dipimpin Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat Bajakah, Lantai II Kantor Gubernur Kalteng, Senin (25/11/2024).
Dalam arahannya, Mendagri Tito menyampaikan pentingnya keberlanjutan rakor inflasi mingguan sebagaimana diinstruksikan Presiden RI Prabowo Subianto. Tito menyebut, kegiatan ini terbukti efektif menjaga stabilitas inflasi di Indonesia. Pada Oktober 2024, inflasi tahunan (yoy) tercatat sebesar 1,71%, sementara inflasi bulanan (mtm) meningkat tipis sebesar 0,08%.
“Angka ini cukup baik, terutama mengingat situasi global yang dinamis. Dinamika suplai dan permintaan global sangat memengaruhi inflasi, termasuk di Indonesia,” kata Tito.
Ia juga menyoroti beberapa komoditas yang berkontribusi signifikan terhadap inflasi, seperti bawang merah, bawang putih, minyak goreng, daging ayam ras, dan telur ayam ras. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), indeks perkembangan harga (IPH) tertinggi pada minggu ketiga November 2024 terjadi di NTB (1,20%) dan Yogyakarta (0,91%), sehingga memerlukan perhatian khusus dari pemerintah daerah.
Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS RI, Pudji Ismartini, menjelaskan bahwa inflasi pada komponen harga bergejolak sering terjadi pada bulan November. Komoditas seperti telur ayam ras, cabai merah, dan beras menjadi penyumbang utama inflasi pada periode tersebut.
“Harga bawang merah naik 18,23% dibandingkan Oktober 2024, sementara harga bawang putih naik 1,97%. Selain itu, minyak goreng mengalami kenaikan 1,26%,” papar Pudji. Namun, harga beras menunjukkan penurunan sebesar 0,18%, meskipun beberapa wilayah masih melaporkan kenaikan harga.
Sementara itu, Yuas Elko menyampaikan bahwa inflasi di Kalteng berada pada posisi ke-17 terendah di Indonesia dengan angka 0,18%.
“Ini patut kita syukuri karena inflasi di Kalteng masih cukup terkendali. Namun, kita tetap harus waspada, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru,” ujarnya.
Yuas juga menekankan pentingnya memastikan ketersediaan stok bahan pokok dan melanjutkan program pasar murah untuk membantu masyarakat. “Semoga stok kita cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang hari besar,” tutupnya.(MMC/YM/Aw)