Lambang Jamin Kepala Batamad Gumas.
Kuala Kurun,Media Dayak
Kepala Barisan Pertahanan Masyarakat Adat Dayak (Batamad) Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Lambang Jamin, menyerukan harga gas elpiji di Kuala Kurun dan wilayah lainnya di Gumas tidak boleh memberatkan masyarakat.
“Terutama gas elpiji 3 kilogram, harga jualnya kepada masyarakat tidak boleh seenaknya, harus sesuai dengan harga yang sudah ditetapkan, tidak boleh masyarakat diberatkan dengan harga penjualan (gas elpiji 3 kilogram) diluar harga yang sudah ada,” kata Lambang, Rabu (20/3).
Menurut Lambang, apa yang ia serukan itu berdasarkan keluhan sejumlah warga Kuala Kurun kepadanya. Warga mengeluhkan gas elpiji 3 kilogram dijual pengecer dengan harga Rp 40 ribu hingga Rp 45 ribu.
“Selama ini harga eceran gas elpiji 3 kilogram dijual Rp 25 hingga Rp 27 ribu per tabung. Namun warga mengaku ada sebagian pengecer yang menjualnya dengan harga Rp 40 hingga Rp 45 ribu. Ada apa ini, jangan beratkan masyarakat. Tidak boleh pengecer menjual dengan harga diluar HET (harga eceran tertinggi) yang sudah ditetapkan,” seru Caleg DPRD Gumas dapil satu dari PDI Perjuangan tersebut.
Mantan ketua DPRD Gumas periode 1999 – 2004 – 2009 itu pun meminta dinas terkait untuk melakukan pengecekan harga gas elpiji 3 kilogram di pengecer, pangkalan bahkan agen. Kalau ternyata ada pengecer, pangkalan bahkan agen yang menjual gas elpiji 3 kilogram diluar HET yang ada, dia minta dinas terkait dapat memberikan teguran bahkan sanksi.
“Masyarakat pengguna gas elpiji 3 kilogram tidak boleh diberatkan. Pak Presiden Jokowi sudah menginstruksikan harga gas elpiji di seluruh Indonesia sama, tidak boleh ada disparitas, tidak boleh masyarakat menjerit karena harga eceran gas elpiji melampaui harga yang sudah ditetapkan, masyarakat harus memperoleh kenyamanan dalam memperoleh gas elpiji,” ungkap Lambang diamini sekretaris Batamad Gumas, Inoni.
“Pendistribusian gas elpiji pun harus merata di seluruh wilayah Gunung Mas. Tidak boleh pendistribusiannya di Kuala Kurun sedikit dan di daerah lainnya banyak, semua memerlukannya, tidak boleh ada daerah yang diutamakan,” sambung dia.
Jadi tambah lambang, beberapa masyarakat yang menemuinya mengeluh terkait harga eceran gas elpiji 3 kilogram dan ketersediaan gas elpiji yang kerap kosong di Kuala Kurun. Ia pun minta dinas terkait segera turun mengeceknya ke pangkalan, pengecer bahkan agen.
“Kebutuhan masyarakat terhadap gas elpiji tidak boleh terhambat dan terberatkan,” pungkas Lambang. (Nov)