Hadiri Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Bersama Kemendagri, Yuas Elko Tekankan Stabilitas Harga 

Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Yuas Elko saat menghadiri secara virtual Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024, Senin (11/11/2024)(Media Dayak/MMC Kalteng)

Palangka Raya, Media Dayak 

Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, menghadiri secara virtual Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri RI dari Ruang Rapat Bajakah, Lantai II, Kantor Gubernur Kalteng, Senin (11/11/2024). Rakor tersebut dipimpin oleh Plt Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir
 
Plt Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir menekankan pentingnya menjaga Harga Eceran Tertinggi (HET) agar harga tetap stabil dari minggu ke minggu.
 
“Hal-hal penting, terutama yang berkaitan dengan perubahan harga, khususnya kenaikan atau inflasi, perlu kita fokuskan,” ujarnya.
 
Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini, menyampaikan perkembangan inflasi pada Oktober 2024. Berdasarkan data, inflasi bulanan Indonesia pada Oktober mencapai 0,08% setelah sebelumnya mengalami deflasi selama lima bulan. 
 
Secara tahunan (year-to-date) pada Oktober, inflasi tercatat 0,82%, dengan kontribusi komponen inti sebesar 1,22%, komponen harga yang diatur pemerintah sebesar 0,08%, dan komponen bergejolak -0,48%.
 
Pudji Ismartini juga menjelaskan tren inflasi dari Januari hingga Oktober 2024. Komponen inti mengalami inflasi bulanan yang berkelanjutan, dengan inflasi sebesar 0,22% pada Oktober dan sebesar 1,91% secara year-to-date.
 
Komponen harga yang diatur pemerintah pada Oktober mengalami deflasi 0,25%, namun secara keseluruhan masih mengalami inflasi year-to-date sebesar 0,42%. Komponen bergejolak mencatat deflasi selama tujuh bulan berturut-turut hingga Oktober sebesar 0,11%, dan secara year-to-date mengalami deflasi sebesar 2,92%. 
 
Komoditas seperti sigaret kretek mesin (SKM), emas perhiasan, kopi bubuk, daging ayam ras, ikan segar, beras, dan bawang merah cenderung memberi kontribusi terhadap inflasi, sementara tomat, cabai merah, telur ayam ras, cabai rawit, daging ayam ras, dan tarif angkutan udara sering menjadi faktor deflasi.
 
Pudji Ismartini menambahkan bahwa pada M1 November 2024, harga bawang merah naik 11,26% dibandingkan Oktober 2024, dengan jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga meningkat. 
 
Harga daging ayam ras naik 1,83% dibandingkan Oktober, meski wilayah yang mengalami kenaikan harga berkurang. Minyak goreng naik 0,55% dibandingkan Oktober, sementara harga bawang putih naik 0,90%, dengan kenaikan jumlah wilayah yang terdampak.
 
Arahan Yuas Elko untuk Pengendalian Inflasi di Kalteng Setelah menghadiri rakor, Yuas Elko mengingatkan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kalteng untuk menjalankan tugas sesuai fungsinya, terutama dalam mengendalikan harga komoditas seperti minyak goreng, bawang putih, dan bawang merah agar tidak melebihi HET.(MMC/YM/Aw)
image_print
Print Friendly, PDF & Email

Pos terkait