Oleh : Dewi Widyastuti )*
Aksi teror pembakaran mobil dan motor sempat membuat gaduh di Kota Semarang, Kendal dan sekitarnya pada akhir Januari 2019. Pelaku melancarkan aksinya pada dini hari dengan menyasar mobil atau sepeda motor di tepi jalan maupun garasi.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Agus Triatmaja, membenarkan akan adanya aksi teror pembakaran kendaraan. Beberapa kejadian terjadi di Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Semarang dan Kabupaten Kendal.
Pihaknya mengatakan, kasus tersebut kini masih dalam penyelidikan aparat Polda Jateng. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan untuk mengungkap dalang dibalik teror yang meresahkan warga tersebut. Termasuk mengamankan barang bukti dari lokasi kejadian.
Dari informasi yang dihimpun,aksi pembakaran kendaraan dilakukan pelaku sekira pukul 03.00 WIB sampai menjelang Shubuh. Pelaku melempar kain yang telah dilumuri bensin dan lem lalu dibakar kemudian dilempar ke kap mobil baik di pinggir jalan maupun dalam garasi rumah warga.
Tercatat sudah ada 13 peristiwa pembakaran mobil warga. Beberapa di antaranya terjadi di Kabupaten Kendal sebanyak 7 peristiwa. Kemudian satu laporan terjadi di Semarang.
Oleh karena itu, Agus juga meminta masyarakat agar tidak resah dengan kejadian ini karena pihak kepolisian akan terus melakukan penyelidikan. Pihaknya juga menghimbau masyarakat untuk menggiatkan kembali siskamling guna meningkatkan kewaspadaan sekaligus mempersempit ruang gerak pelaku.
Salah satu korban yang mobilnya dibakar pelaku yakni seorang warga bernama Dodi Handono. Pria berusia 71 tahun yang tinggal di Jalan Genuk Karanglo, Kota Semarang. Jawa Tengah, itu mengaku bahwa mobilnya dibakar orang yang tak dikenal pada Kamis 31 Januari 2019 pukul 04.15 WIB. Ketika itu, mobil Dodi tengah terparkir di halaman rumahnya yang tertutup pagar.
Dodi pun baru menyadarai mobil Toyota bernomor polisi H 8671 FG miliknya itu terbakar di bagian depan, ketika ada warga yang teriak kalau ada kebakaran. Sontak, Dodi yang mendengar teriakan itu langsung bangun dan melihat ke arah jendela api sudah berkobar.
Dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk memadamkan api yang melumat bagian depan mobilnya itu. Saat dikonfirmasi, Dodi tidak mengetahui kemungkinan pelaku yang nekat membakar mobilnya itu. Ia pun menegaskan jika dirinya tidak pernah memiliki permasalahan dengan orang lain.
Teror juga terjadi di Kota Kendal Jawa Tengah, tepatnya di Desa Karangayu, Cepiring, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Selasa dini hari.
Dalam peristiwa tersebut, Nawang Sumirat, warga RT 01 / RW, Desa karangayu, Cepiring Kabupaten Kendal.
Kepala Desa Karangayu, Ahmad Riyadi, mengatakan percobaan pembakaran mobil bernomor polisi H 9474 DD itu sempat dipergoki warga.
“Warga melihat ada dua orang, masing – masing naik sepeda motor, berada di dekat lokasi” ujarnya. Salah seorang yang tidak diketahui identitasnya tersebut kemudian turun dan melempar sesuatu ke arah mobil yang terparkir di teras rumah itu.
Ia mengatakan, warga sempat mencium bau bensi saat orang yang tidak dikenal itu melempar benda yang diduga merupakan pemantik api.
Api yang menyala namun segera dapat dipadamkan tersebut tidak sempat merembet ke area lain. Api hanya sempat menyebabkan kerusakan di bagian kiri depan mobil.
Menanggapi hal tersebut Polri telah membentuk tim khusus untuk mengusut aksi teror pembakaran mobil di beberapa wilayah di Jawa Tengah. Tim ini terdiri dari jajaran Badan Reserse Kriminal Polri, Detasemen Khusus 88 Antiteror dan Badan Intelijen Keamanan Polri.
Selain penindakan polisi juga akan melakukan upaya pencegahan dengan memberikan himbauan kepada masyarakat agar mengoptimalkan kembali sistem keamanan lingkungan. Kepolisian juga harus mengintensifkan Patroli secara rutin untuk mempersempit ruang gerak pelaku.
Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Iqrak Sulhin menilai, belum terungkapnya pelaku teror pembakaran mobil di Jawaa Tengah karena metode identifikasi yang digunakan polisi masih manual. Polisi bekerja berdasarkan kamera pengawas (CCTV)
Teror pembakaran mobil oleh orang tak dikenal tersebut diduga dilakukan untuk meresahkan masyarakat. “Pelaku ingin membuat resah masyarakat Semarang, tidak tenang dan ketakutan,” tutur Agus.
Penuturan senada juga disampaikan oleh Iqrak. Pihaknya melihat, ada beberapa hal yang bisa menjadi motif dalam teror pembakaran mobil ini. Namun, untuk sementara ini, aksi ini bertujuan untuk iseng yang bertujuan membuat masyarakat khawatir atau ketakutan.
Motif iseng tersebut dapat diketahui dari pilihan korban yang secara acak, Polisi juga menyebutkan bahwa hasil penyelidikan menunjukkan bahwa para korban tidak memiliki keterkaitan sama sekali. Apabila ditemukan hubungan antar korban, itu bisa saja pelaku memiliki motif yang bersifat interpersonal.
Indonesia Police Watch (IPW) menduga bahwa teror pembakaran kendaraan bermotor di Jawa Tengah ini bertujuan untuk mengganggun jalannya pilpres 2019. Apalaagi, peristiwa ini terjadi di daerah paling panas menjelang pemilu. Tentu bukan mustahil jika terdapat kelompok tertentu yang memancing di air keruh untuk membenturkan kedua kubu.
Menindaklanjuti kasus tersebut, Kepolisian daerah Jawa Tengah membentuk tim khusus untuk memburu pelaku teror pembakaran kendaraan. Tim yang terdiri dari anggota Reskrim, Satuan Intel, Sabhara, serta unsur Binmas ini dioptimalkan untuk melakukan patroli wilayah.
Untuk meminimalisasi kasus pembakaran mobil tersebut, Kapolda Jateng Irjen Polisi Condro Kirono meminta agar TNI dan Polri yang bertugas di sejumlah desa di Jawa Tengah (Jateng) sebagai Bhabinkamtibmas dan Babinsa, tidur di balai desa setempat.
Kesiapsiagaan aparat keamanan dalam meredam aksi teror perlu untuk diapresiasi. Selain guna mencegah aksi serupa kembali terjadi, optimalisasi pengerahan aparat keamanan diharapkan dapat mengembalikan rasa aman kepada masyarakat. Publik juga diharapkan tidak berspekulasi dan berkontribusi aktif untuk ikut menjaga keamanan tempat tinggalnya.
)* Penulis adalah pemerhati sosial politik