Sekda Gumas Richard didampingi Kepala Disdikpora Gumas Aprianto.(Media Dayak/Novri JKH)
Kuala Kurun, Media Dayak
Pemerintah Kabupaten Gunung Mas (Pemkab Gumas) melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) menggelar Seleksi Bakal Calon Kepala Sekolah (bacakepsek) jenjang PAUD,TK,SD,dan SMP se-Gumas di Lantai 1 Gedung Christian Center (GCC)”Kalawa” Jalan Yos Sudarso Kuala Kurun, Kamis (25/9/2025).
Tampak Puluhan guru dari berbagai sekolah di Gumas dengan mengenakan kemeja atas putih dan bawahannya hitam berbondong-bondong mengikuti kegiatan tersebut, beradu peruntungan pada momentum penting yang menentukan siapa saja yang nantinya layak duduk di kursi strategis sebagai pemimpin lembaga pendidikan jenjang PAUD, TK, SD, dan SMP di Gumas.
Bertindak sebagai penguji di sesi wawancara di hari pertama yang diikuti 44 orang guru, yaitu Sekretaris Daerah (Sekda) Gumas Richard, Kepala Disdikpora Gumas Aprianto dan Jonro Batubara dari Balai guru dan Tenaga Kependidikan Provinsi Kalimantan Tengah.
Menanggapi kegiatan tersebut, Richard menyampaikan apresiasi tinggi atas antusiasme para guru yang mengikuti seleksi bacakepsek.
“Momen ini merupakan ajang strategis untuk melahirkan pemimpin-pemimpin pendidikan yang berkualitas. Kegiatan ini salah satu syarat yang harus dilalui para guru yang sudah mendaftar ingin menjadi kepala sekolah di jenjang PAUD, TK, SD, dan SMP,” ungkap Richard.
“Melalui kegiatan ini kita dapat mengetahui sejauh mana kapasitas seorang guru, kompetensinya, serta kemampuan di dalam bidang ilmunya khususnya di bidang pendidikan, untuk bisa nantinya dia menjadi kepala sekolah, karena yang menjadi kepala sekolah berarti guru tersebut menjadi pemimpin, kalau dia menjadi pemimpin berarti dia membawahi beberapa guru yang ada,” beber Richard.
Menurut Richard, melalui wawancara yang dilakukan,dapat diketahui kemampuan dari guru yang ada, baik kemampuan akademik, kemampuan keilmuan, kemampuan emosional, serta kemampuan manajerial.
Kepala Disdikpora Gumas, Aprianto menambahkan, selain tes wawancara, besok Jumat (26/9/2025) dilakukan tes psikologi guna melihat kondisi mental para peserta kala menghadapi masalah saat nantinya bisa menjadi kepala sekolah.
“Hasil tes psikologi nantinya akan disandingkan dengan hasil tes wawancara, biar lengkap penilaian kita, sehingga kita tidak memilih guru yang sembarangan saja untuk menjadi kepala sekolah, tapi memiliki kemampuan secara mental maupun secara akademik,” kata Apri.
“Dihari kedua besok, tes psikologi diikuti 44 orang guru, sehingga total jumlah peserta 88 orang guru. Begini ya, para peserta yang diundang ini berdasarkan dari aplikasi di ruang guru. Mereka tidak dipilih secara acak, tapi saat membuka aplikasi pribadi mereka di ruang guru, disebutkan di aplikasi itu anda memenuhi syarat untuk mengikuti seleksi. Minimal 3C dan harus memiliki sertifikat pendidik,” pungkas Apri.
Indriati Indri, salah seorang guru peserta dari SMPN 1 Kurun menyatakan, menjadi kepala sekolah bukan hanya soal jabatan, tapi amanah besar untuk mencetak generasi emas masa depan.
“Kalau Tuhan berkehendak saya bisa mendapat kepercayaan menjadi kepala sekolah, maka menurut saya kepala sekolah itu memiliki tanggung jawab besar membentuk karakter dan masa depan anak-anak. Kita harus berikhtiar untuk bagaimana mencetak anak-anak yang berkualitas melalui pendidikan yang memerdekakan,” tukas Indri.(Nov/Aw)