Kaban KesbangPol Barito Utara, Rayadi
Muara Teweh, Media Dayak
Menghadapi kelangkaan dan tingginya harga elpiji 3 kg di wilayah Kabupaten Barito Utara, Pemerintah Kabupaten Barito Utara (Pemkab Barut) akan bergerak cepat mengambil berbagai strategis untuk menstabilkan distribusi dan harga.
Langkah strategis tersebut nantinya Pj Bupati Barito Utara Drs Muhlis, bersama Kapolres, Dandim, Kajari, dan Ketua DPRD, menggelar rapat koordinasi khusus guna mengidentifikasi akar permasalahan dan merumuskan solusi.
Dalam rapat tersebut nantinya, diputuskan untuk membentuk satuan tugas (satgas) yang bertugas mengawasi distribusi, memastikan keterjangkauan harga, dan menindak tegas setiap pelanggaran. Forkopimda juga akan menggandeng Satpol PP, aparat TNI/Polri, dan Dinas Perhubungan dalam pengawasan langsung ke agen dan pangkalan elpiji.
Pj Bupati Barito Utara, Drs Muhlis, menegaskan pentingnya pengawasan ketat. “Kami tidak ingin ada penimbunan yang menyebabkan kelangkaan dan harga melambung. Operasi pasar akan digelar untuk memastikan ketersediaan elpiji, dan kami akan terus memantau distribusi di lapangan,” ujar Drs Muhlis.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Barito Utara, Rayadi, turut memberikan pernyataan mengenai peran strategis Kesbangpol dalam menjaga stabilitas dan mencegah potensi konflik sosial akibat kelangkaan elpiji.
“Kami akan terjun langsung ke lapangan, melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya bijak dalam menggunakan elpiji 3 kg, yang memang diperuntukkan bagi warga kurang mampu dan usaha mikro,” ungkap Rayadi.
Rayadi menambahkan bahwa Kesbangpol juga akan mengumpulkan aspirasi masyarakat, memfasilitasi dialog antara berbagai pihak, dan memberikan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah daerah.
“Situasi dunia saat ini tidak dalam kondisi baik, oleh karena itu penting bagi kita untuk memperkuat wawasan kebangsaan (wasbang) di masyarakat. Ini bukan hanya soal distribusi elpiji, tetapi juga soal penghayatan terhadap tujuan berbangsa dan bernegara,” tegas Rayadi.
Sebagai bentuk keseriusan, Forkopimda akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pangkalan-pangkalan elpiji dan mencabut izin usaha bagi pangkalan yang terbukti melakukan penimbunan atau penjualan di atas harga eceran tertinggi (HET).
Dengan berbagai langkah ini, Forkopimda Barito Utara optimis bahwa kelangkaan dan kenaikan harga elpiji 3 kg dapat teratasi, sehingga masyarakat dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan tenang dan lancar.(lna/Aw)