Oleh: Chandra Budi Setyo )*
Pilkada 2024 sudah di depan mata, dan harapan untuk menyelenggarakan pesta demokrasi yang damai semakin menggema di seluruh penjuru negeri. Namun, menciptakan suasana yang kondusif dalam perhelatan besar ini bukanlah tugas yang ringan.
Untuk mewujudkan Pilkada yang aman dan damai, langkah pertama yang harus diambil adalah menghargai perbedaan pilihan politik yang ada di masyarakat. Dalam kondisi di mana perbedaan bisa menjadi sumber gesekan, sikap saling menghormati menjadi kunci utama untuk menjaga keutuhan bangsa.
Kepala Polresta Malang Kota, Komisaris Besar Polisi Budi Hermanto, secara tegas mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut serta dalam menjaga suasana damai selama tahapan Pilkada 2024 berlangsung. Pentingnya menghargai perbedaan pilihan politik, karena perbedaan tersebut merupakan bagian dari dinamika demokrasi yang sehat. Setiap warga negara memiliki hak untuk memilih sesuai dengan hati nurani mereka, dan perbedaan ini seharusnya menjadi kekuatan, bukan kelemahan.
Budi juga menekankan perlunya partisipasi aktif dari seluruh masyarakat. Ia berpendapat bahwa meskipun terdapat perbedaan dalam pandangan politik, tujuan utama yang harus diperjuangkan adalah menemukan pemimpin yang dapat membawa Kota Malang dan daerah lain menuju kemajuan yang lebih baik. Untuk itu, masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh berita-berita hoaks, isu SARA, dan praktik politik identitas yang dapat memecah belah persatuan.
Budi juga mengingatkan warga yang sudah memiliki hak pilih untuk memastikan mereka menggunakan hak tersebut pada hari pemungutan suara yang dijadwalkan pada 27 November 2024. Menurutnya, datang ke TPS bukan hanya sekadar menjalankan kewajiban sebagai warga negara, tetapi juga merupakan bentuk partisipasi dalam menentukan masa depan daerah dan negara.
Tidak hanya di Malang, Kepolisian Resor (Polres) Sumenep juga menginisiasi langkah serupa dengan mengajak berbagai elemen masyarakat untuk mendeklarasikan Pilkada Serentak 2024 yang aman dan damai. Kepala Polres Sumenep, AKBP Henri Noveri Santoso, mengungkapkan bahwa deklarasi ini adalah bentuk komitmen bersama untuk menciptakan Pilkada yang tertib dan tanpa gangguan.
Berbagai elemen masyarakat yang diundang dalam deklarasi tersebut termasuk pejabat forum komunikasi pimpinan daerah, organisasi massa keagamaan, kepala desa, mahasiswa, jurnalis, dan penyelenggara Pilkada Serentak 2024.
Deklarasi yang ditandai dengan penandatanganan bersama ini menjadi simbol penting dari upaya bersama untuk mewujudkan Pilkada yang damai. Henri menegaskan bahwa dukungan dan kerja sama dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan ini. Henri juga menyampaikan terima kasih atas komitmen yang ditunjukkan oleh semua pihak yang terlibat.
Dalam deklarasi tersebut, terdapat empat poin utama yang menjadi pegangan bagi semua elemen masyarakat di Sumenep. Pertama, mendukung dan membantu jajaran TNI/Polri dalam menjaga keamanan dan kesuksesan Pilkada Serentak 2024. Kedua, menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang merupakan fondasi utama dari keberhasilan pesta demokrasi ini.
Poin ketiga adalah menolak segala bentuk provokasi yang berpotensi memecah belah persaudaraan dan mencederai esensi demokrasi. Ini menjadi sangat krusial mengingat adanya potensi konflik yang dapat timbul dari provokasi-provokasi yang sengaja diciptakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Poin terakhir, bersama-sama menangkal berita hoaks dan ujaran kebencian yang dapat mengganggu jalannya Pilkada, mengingat bahwa dalam era digital ini, informasi yang salah dapat dengan cepat menyebar dan menimbulkan ketegangan di masyarakat. Dalam konteks ini, media massa juga memainkan peran yang tidak kalah pentingnya.
Media diharapkan dapat menjadi sarana edukasi politik yang mencerahkan masyarakat, bukan malah menjadi sumber konflik dengan menyebarkan informasi yang tidak akurat atau memprovokasi. Edukasi politik yang dilakukan secara benar akan membantu masyarakat untuk lebih kritis dalam menerima informasi dan tidak mudah terhasut oleh isu-isu yang tidak jelas kebenarannya.
Di sisi lain, lembaga pendidikan juga dapat berperan aktif dalam memberikan pemahaman kepada generasi muda tentang pentingnya menghargai perbedaan dan menjaga persatuan. Edukasi politik yang mulai dikenalkan sejak dini dapat membentuk karakter yang lebih matang dalam menyikapi dinamika politik yang terjadi di sekitar mereka.
Mewujudkan Pilkada yang damai bukan hanya menjadi tanggung jawab segelintir orang saja, melainkan tanggung jawab bersama. Dari aparat keamanan, pemerintah daerah, hingga masyarakat luas, semua memiliki peran yang penting. Kolaborasi ini perlu dibangun dengan kesadaran kolektif bahwa Pilkada bukan hanya tentang memilih pemimpin, tetapi juga tentang menjaga keutuhan bangsa.
Mari kita jadikan Pilkada 2024 sebagai momentum untuk memperkuat persatuan dan memperlihatkan bahwa perbedaan pilihan politik bisa menjadi sumber kekuatan, bukan perpecahan. Dengan saling menghargai dan bekerja sama, kita dapat menciptakan pesta demokrasi yang tidak hanya sukses dari segi pelaksanaan, tetapi juga berkesan sebagai Pilkada yang damai dan bermartabat.
)* Pengamat Politik Lembaga Gala Indomedia