Manfaatkan Sumber Daya Alam, KPSHK Gelar Pelatihan Menganyam Rotan 

oppo_32

Peserta Pelatihan Mengayam Rotan Konsorsium Pendukung Sistem Hutan Kerakyatan (KPSHK) Kalimantan Tengah foto bersama di Aula Kantor Desa Gohong, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng, Minggu (24/11/2024).(Media Dayak/Ist)

Pulang Pisau, Media Dayak
 
Sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan dan kreativitas masyarakat, khususnya kalangan muda sebagai generasi penerus yang ada di daerah Kalimantan Tengah dalam memanfaatkan sumber daya alam seperti rotan, Konsorsium Pendukung Sistem Hutan Kerakyatan (KPSHK) Kalimantan Tengah menggelar Pelatihan Mengayam Rotan.
 
Kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Desa Gohong, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau,  Kalteng, Minggu (24/11/2024) tersebut diikuti 20 orang peserta yang terdiri dari kalangan pelajar SMP hinga SMA yang ada di Kecamatan Hilir, kabupaten setempat.
 
Dengan pelatihan anyaman ini diharapkan masyarakat Desa Gohong bisa lebih maju dan berkembang dalam sumber daya manusia sehingga dapat menghasilkan produk anyaman rotan yang berkualitas dan berdaya saing.
 
Manajer Kelompok Usaha Kehutanan Sosial KPSHK, Rokhmond Onasis menyampaikan, warisan budaya anyaman rotan turun temurun dari nenek moyang menjadi sumber penghasilan. Selain hasilkan kerajinan tangan juga menjaga kelestarian hutan.
 
“Pelatihan anyaman rotan ini dilatarbelakangi dari adanya keresahan, bahwa pengrajin anyaman rotan ini semakin berkurang, padahal anyaman rotan ini adalah kerajinan tangan yang turun temurun dari nenek moyang orang Dayak. Kami dari KPSHK punya inisiatif untuk menggelar pelatihan menganyam rotan bagi kaum muda, dimana Menganyam rotan sudah untuk keberlanjutan dimasa depan,” kata Onasis, Minggu (24/11/2024).
 
Menurut Onasis, bicara tentang rotan bukan hanya nilai warisan nenek moyang saja, tetapi juga dengan menganyam rotan, berkontribusi dalam menjaga hutan karena rotan itu banyak tumbuh di hutan, secara tidak langsung ikut menjaga hutan secara berkelanjutan.
 
Onasis menjelaskan, rotan adalah tanaman yang tumbuh di hutan gambut yang mudah terbakar. Menganyam adalah salah satu cara untuk tetap menjaga hutan, agar tidak terbakar, karena jika hutan terbakar tentu saja rotan yang ada dihutan juga akan ikut terbakar, ketika sudah terbakar tentu ekonomi pengrajin anyaman rotan akan berkurang, kemudian warisan budaya menganyam rotan juga akan punah. 
 
“Jadi dalam pelatihan menganyam rotan ini, bukan hanya diajarkan menganyam rotan menjadi kerajinan yang memiliki nilai ekonomi tinggi, tetapi juga diajarkan juga cara merawat dan menjaga hutan dari sejak dini secara berkelanjutan,” ujar Onasis.
 
Onasis berharap, kegiatan ini sebagai alat melestarikan budaya menganyam dan harapannya tidak berhenti di mereka saja, tetapi akan mewariskan pengetahuannya kepada orang lain.(Alp/Aw)
image_print
Print Friendly, PDF & Email

Pos terkait