Idul Fitri, Juga Merupakan Hari Kemenangan Dalam Mengendalikan Hawa Nafsu

filter: 0; fileterIntensity: 0.0; filterMask: 0; captureOrientation: 0; algolist: 0; multi-frame: 1; brp_mask:8; brp_del_th:0.0000,0.0000; brp_del_sen:0.0000,0.0000; motionR: 65537; delta:null; module: photo;hw-remosaic: false;touch: (-1.0, -1.0);sceneMode: 2621440;cct_value: 0;AI_Scene: (-1, -1);aec_lux: 136.59564;aec_lux_index: 0;albedo: ;confidence: ;motionLevel: 0;weatherinfo: null;temperature: 39;

 Usai pelaksanaan sholat Idul Fitri 1 Syawal 1446 H/2025 M Bupati Katingan Syaiful dan Wabup Firdaus menyalami ratusan muslimin dan muslimat, Senin (31/3/2025), di lapangan Gagah Lurus – Kasongan.(Media Dayak/Lsn)

Kasongan, Media masing 

Bacaan Lainnya

Hari Raya Idul Fitri adalah hari kemenangan. Bukan sebagai hari kemenangan menahan lapar dan dahaga saja, namun Idul Fitri juga merupakan hari kemenangan yang sejati dalam mengendalikan hawa nafsu. Demikian Bupati Katingan mengawali khotbahnya, di hadapan ratusan kaum muslimin dan muslimat pada sholat Idul Fitri, Senin pagi 1 Syawal 1446 H (31/3) kemaren di lapangan Gagah Lurus, jalan Pusara Cinta – Kosongan.

Setelah sebulan penuh menurutnya, kita melatih diri kita dengan ibadah dan kesabaran, kini tiba saatnya kita kembali kepada fitrah, yaitu kembali dalam keadaan suci sebagaimana seorang bayi yang baru dilahirkan. Meski demikian, kemenangan ini tidak boleh hanya berhenti pada perayaan di hari Idul Fitri semata. Tapi seharusnya menjadi titik tolak bagi kita untuk terus memperbaiki diri kita, dengan menjaga semangat ibadah kita dan menumbuhkan kesadaran sosial yang lebih tinggi di dalam kehidupan kita sehari-hari.

Di hari yang penuh berkah ini, lanjutnya, harus diwujudkan dalam bentuk yang nyata. Terutama dalam meningkatkan hubungan antar sesama manusia (insan) yang hidup di muka bumi ini. Karena, Ramadhan telah mengajarkan kepada kita untuk saling peduli dan menahan amarah dan untuk membangun kasih sayang. Oleh karena itu, Idul Fitri ini kita jadikan momen terbaik bagi kita untuk mempererat tali silaturahmi, memperbaiki hubungan yang sempat merenggang serta menghidupkan kembali rasa persaudaraan. “Karena silaturahmi dan akhlak Islamiyah yang mantap merupakan bagian dari refleksi ibadah yang kita jalankan selama bulan Ramadhan yang baru kita lalui,” ujarnya.

Dalam hal ini, silaturahmi yang kita lakukan selama ini menurutnya, adalah silaturahmi yang tidak hanya sekedar tradisi saja, tapi juga silaturahmi yang sesuai dengan ajaran Islam. Yaitu, silaturahmi yang membawa keberkahan, sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW yang menyatakan bahwa, siapa saja yang usianya dipanjangkan dan rezekinya diluaskan, maka hendaklah dia menyambung silaturrahmi.

Oleh karena itu, dirinya. Mengajak kepada kita semua untuk memanfaatkan momen Idul Fitri ini, dengan saling maaf memaafkan satu sama lainnya dan saling memperkuat kita sesama. “Dengan tujuan, agar kita benar-benar menjadi hamba yang beruntung mendapatkan keberkahan dalam kehidupan kita sehari-hari. Baik di dunia maupun di akhirat nantinya,” ajak orang nomor satu di Kabupaten berjuluk bumi Penyang Hinje Simpei ini.

Selain Bupati Katingan Saiful selaku imam dan khotib dalam sholat Idul Fitri berjamaah pada pagi itu, hadir sebagai makmum juga Wabup setempat Firdaus, sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkab setempat, anggota DPRD, Lurah, pemuka agama serta ratusan kaum muslimin dan muslimat yang berada di Kasongan dan sekitarnya. (Kas/Lsn)

image_print
Print Friendly, PDF & Email

Pos terkait