DPRD Setuju, Untuk Mengatasi Kekurangan Guru Menggunakan Relawan

filter: 0; fileterIntensity: 0.0; filterMask: 0; captureOrientation: 90; algolist: 0; multi-frame: 1; brp_mask:8; brp_del_th:0.0006,0.0000; brp_del_sen:0.1300,0.0000; motionR: 0; delta:null; module: photo;hw-remosaic: false;touch: (0.47277793, 0.33148834);sceneMode: 7864320;cct_value: 0;AI_Scene: (0, 0);aec_lux: 195.53319;aec_lux_index: 0;albedo: ;confidence: ;motionLevel: 65537;weatherinfo: null;temperature: 33;

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DRPD) Kabupaten Katingan, Genjadid Utomo

Kasongan, Media Dayak

Bacaan Lainnya

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DRPD) Kabupaten Katingan, Genjadid Utomo dalam pengakuannya sangat setuju, untuk mengatasi kekurangan tenaga pendidik (guru), khususnya guru agama ke sejumlah sekolah yang ada di Kabupaten Katingan menggunakan relawan. Pengakuannya ini diungkapkannnya kepada media, Selasa siang (16/9), di ruang loby DPRD setempat.

Program ini menurutnya dipandang sebagai langkah konkret dan patut didukung untuk mengatasi masalah kekurangan guru agama yang ada di Kabupaten Katingan selama beberapa tahun ini. “Baik guru agama di tingkat Sekolah Dasar (SD) maupun guru agama di Sekolah Menengah Pertama (SMP),” ungkap legislator Partai Gerindra ini. 

Kenapa harus digunakan guru relawan ?. Karena menurutnya, disamping sampai sekarang pengadaan guru agama yang berasal dari Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dalam beberapa tahun ini belum ada, juga untuk Tenaga Honor atau Tenaga Harian Lepas (THL) sudah tidak diperbolehkan lagi. Sehingga, ada rencana dari Bupati Katingan untuk merekrut relawan sebagai guru agama yang akan disebarkan ke sejumlah sekolah yang membutuhkan guru agama. “Baik guru agama Islam, guru agama Kristiani maupun guru agama Hindu Kaharingan,” sebutnya. 

Terkait rencana guru relawan yang dianggap sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan guru di Kabupaten berjuluk bumi Penyang Hinje Simpei ini menurutnya, sangat patut untuk didukung. Karena, langkah ini dinilai sebagai langkah yang sangat baik. “Bahkan bukan hanya untuk mengatasi kekurangan guru agama saja, tapi juga guru matematika dan guru di bidang lainnya,” ujarnya. 

Menjawab pertanyaan media, untuk dana insentif guru relawan tetsebut menurutnya, tentu saja tidak dibayar dari dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Katingan, tapi berharap  bantuan dari dana CSR di sejumlah perusahaan yang beraktivitas di sekitar sekolah-sekolah tersebut. “Jika hal itu bisa menurut aturan beberapa persen dari dana CSR bisa untuk memberikan insentif kepada guru relawan dimaksud,” ungkap wakil rakyat asal dapil Katingan I, yang meliputi wilayah Kecamatan Katingan Hilir, Tewang Sangalang Garing dan Bukit Raya ini (KAs/Aw)

image_print

Pos terkait