Wakili Gubernur Kalteng, Kepala Bappedalitbang Hadiri Peluncuran IBSAP 2025-2045

Kepala Bappedalitbang Provinsi Kalteng Leonard S Ampung Hadiri Peluncuran IBSAP 2025-2045 .(Media Dayak/MMC Kalteng)

Jakarta, Media Dayak

Bacaan Lainnya

Pemerintah Indonesia meluncurkan dokumen Indonesian Biodiversity Strategy & Action Plan (IBSAP) 2025-2045. IBSAP 2025-2045 menjadi upaya menjalankan misi perlindungan, pemanfaatan berkelanjutan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta penguatan sumber daya dan tata kelola keanekaragaman hayati (kehati) di Indonesia. Peluncuran berlangsung di Istana Wakil Presiden RI, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (8/8/2024).

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian PPN/Bappenas bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai National Focal Point, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pertanian, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Karantina Indonesia, serta mitra pembangunan terkait lainnya.

Wakil Presiden Republik Indonesia KH Maruf Amin dalam sambutannya saat membuka acara tersebut menyampaikan bahwa dengan kekayaan alam yang melimpah, Indonesia merupakan negara dengan jumlah biodiversitas terbesar di dunia dengan 22 tipe ekosistem alami yang tersebar pada tujuh wilayah eco region dengan kekhasan masing-masing.

“Seluruh keanekaragaman hayati ini menjadi masa depan Indonesia dan modal pembangunan nasional,” ungkap Maruf Amin.

Ditambahkannya, keanekaragaman hayati Indonesia tidak hanya dapat mendukung ketahanan pangan dan energi tetapi juga dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru melalui pengembangan pertumbuhan ekonomi hijau dan biru.

“Sebagai bagian dari upaya global dalam menjaga kelestarian bumi dan lingkungan, Indonesia sangat berkomitmen menjalankan pembangunan berkelanjutan. Salah satunya dengan meratifikasi konvensi PBB dalam keanekaragaman hayati,” imbuh Wapres.

Di akhir sambutannya, Wapres menyampaikan pengelolaan keanekaragaman hayati dilakukan dengan cara holistik, baik ekosistem daratan maupun perairan. Pengelolan ini harus dikelola dari perencanaan tata ruang yang inklusif, pemulihan dan perlindungan ekosistem spesies dan genetik, serta pengendalian resiko lingkungan.

“Dokumen IBSAP diharapkan menjadi panduan bagi seluruh pemangku kepentingan dalam menjaga keanekaragaman hayati Indonesia, melalui strategi dan rencana aksi ini semua pihak agar turut berpartisipasi dalam menjaga keanekaragaman hayati untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan,” pungkas Wapres KH Maruf Amin.

Selanjutnya, Menteri PPN/Kepala Bappenas RI Suharso Monoarfa dalam laporannya menyampaikan bahwa Dokumen IBSAP 2025- 2045 merupakan dokumen yang sangat penting dan berfungsi sebagai panduan strategis dalam pengelolaan keanekaragaman hayati (kehati), dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun non-pemerintah serta mengoptimalkan pemanfaatan berkelanjutan dan memperkuat tata kelola kehati.

Suharso menambahkan, ke depannya dokumen IBSAP ini dirancang dengan cakupan yang strategis untuk arahan kebijakan pengelolaan keanekaragaman hayati menuju Visi Indonesia Emas 2045 dan diselaraskan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dan rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN 2025-2029 keterpaduan dengan indeks pengelolaan keanekaragaman hayati.

Sementara itu, saat ditemui usai kegiatan, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Provinsi Kalteng Leonard S Ampung yang hadir mewakili Gubernur Kalteng menyampaikan bahwa Perhitungan Indeks Keanekaragaman Hayati sangat membantu dalam membuat berbagai rencana aksi untuk melestarikan keanekaragaman hayati.

“Hal tersebut bisa menjadi pedoman dalam menentukan program dan kebijakan di Provinsi Kalteng,” terangnya singkat.

Hadir dalam peluncuran tersebut antara lain Menteri Kabinet Indonesia Maju, serta Gubernur se-Indonesia ataupun yang mewakili. (MMC/Ytm/Lsn)

 

image_print
Print Friendly, PDF & Email

Pos terkait