Titik Hotspot Meningkat, Luas Lahan Terbakar Capai 122,43 Hektar

TULISAN - 5
Palangka Raya, Media Dayak
Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalimantan Tengah melaporkan peningkatan signifikan jumlah titik hotspot dan kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hingga 17 September 2024.

Titik Hotspot Meningkat, Luas Lahan Terbakar Capai 122,43 Hektar, menyampaikan bahwa titik hotspot tercatat sebanyak 2.406 titik, dengan total 120 kejadian karhutla yang membakar lahan seluas 122,43 hektar. Ini merupakan lonjakan dari bulan Agustus 2024, di mana hanya terdapat 547 titik hotspot, dan luasan lahan yang terbakar sebesar 173,29 hektar.

Bacaan Lainnya

“Jumlah titik hotspot dan kejadian karhutla mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini menjadi perhatian serius bagi kita semua,” ujar Toyib saat ditemui di ruang kerjanya.

Menurut data BPBPK Kalteng, beberapa kabupaten dengan titik hotspot terbanyak di antaranya Kabupaten Katingan dengan 650 titik, Kabupaten Lamandau 546 titik, dan Kabupaten Pulang Pisau 343 titik. Sementara itu, Kota Palangka Raya juga mencatatkan jumlah kejadian karhutla tertinggi dengan 179 kejadian dan luas lahan terbakar mencapai 66,33 hektar.

Toyib menegaskan, peningkatan ini mengindikasikan bahwa upaya pencegahan karhutla harus lebih ditingkatkan. “Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bahu membahu mencegah kebakaran hutan dan lahan. Jaga alam kita, agar alam juga menjaga kita,” tegasnya.

Upaya Penanggulangan dan Pencegahan Sebagai langkah antisipasi, BPBPK Kalteng terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, dan lembaga terkait untuk memperkuat pencegahan karhutla. Sosialisasi dan patroli juga terus dilakukan di wilayah-wilayah rawan karhutla.

Selain itu, relawan dan Masyarakat Peduli Api (MPA) juga dilibatkan dalam upaya mitigasi dini, sementara pihak berwenang berupaya melakukan pemadaman secepat mungkin setiap kali terdeteksi kebakaran. BPBPK mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan, mengingat dampak yang ditimbulkan sangat merugikan, baik dari segi lingkungan maupun kesehatan.

“Kami akan terus meningkatkan kesiagaan dan berharap masyarakat dapat ikut serta aktif dalam menjaga lingkungan dari ancaman kebakaran. Patuhi aturan dan jangan membakar sembarangan,” pungkas Toyib.(Arj/Lsn)

 
 
 
image_print
Print Friendly, PDF & Email

Pos terkait