Kasongan, Media Dayak
Maksudnya, kegiatan eksul ini jangan hanya sekadar pilihan dan formalitas saja di sekolah. Karena, jika hanya bersifat pilihan dan formalitas saja menurutnya, kurang mendapat atensi pula oleh siswa itu sendiri. “Dengan demikian, hasilnya pun kurang efektif,” ujar legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Intinya, eksul diajarkan kepada siswa harus bersungguh-sungguh. Karena, kalau tidak benar-benar diperhatikan menurut kaum hawa yang pernah menjadi tenaga pendidik (guru) ini, waktu yang sengaja diberikan untuk kegiatan eksul tersebut khawatirnya akan dipergunakan oleh anak-anak yang masih berusia remaja tersebut ke hal-hal yang tidak kita inginkan.
Terkait eksul ini pula, dirinya berharap kepada semua tenaga pendidik di sekolah, baik kepala sekolah, wali kelas maupun guru-gurunya agar memberikan kemerdekaan seluas-luasnya kepada semua anak didiknya (siswa) untuk memilih eksulnya sesuai bakat dan hobinya. Misalnya, pilihannya di bidang seni tari atau seni lukis. “Maka berikanlah kesempatannya untuk berlatih dan berlatih, sampai mereka benar-benar profesional menjadi seni lukis dan seni tari yang hebat,” katanya.
Selanjutnya, kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan melalui Dinas Pendidikan (Disdik) setempat, diharapkan, tidak sekedar mengapresiasi saja, tapi diharapkan juga untuk memberikan dukungan kepada sekolah-sekolah yang bersungguh-sungguh melaksanakan pelajaran eksul tersebut.
Salah satu bentuk dukungannya, lanjutnya, bisa dalam bentuk peralatan seni lukis, peralatan seni tari dan lain sebagainya, sesuai dengan bakat dan hobi siswa itu sendiri. “Sehingga, ke depannya siswa-siswa yang menekuni eksul ini, bukan hanya amatiran saja, tapi diharapkan pula, eksul yang ditekuninya itu bisa menjadi suatu seni profesional bagi siswa itu sendiri,” pungkas wakil rakyat dari dapil Katingan II yang meliputi wilayah Kecamatan Katingan Kuala, Mendawai, Kamipang dan Tasik Payawan ini. (Kas/Lsn)