Tahun Kedua Lomba Balap Katinting Dilaksanakan diikuti 100 Peserta

LOMBA BALAP KETINTING-Peserta lomba balap Ketinting ketika melewati panggung utama di Water Front City (WFC), Sabtu (9/9).(Media Dayak:Lana)

Muara Teweh, Media Dayak

Bacaan Lainnya

Lomba Balap Ketinting Batara Cup 2023 secara resmi dibuka oleh Bupati Barito Utara (Barut) H Nadalsyah, di Water Front City (WFC) Muara Teweh, Sabtu (9/9).

Kegiatan lomba ini diadakan selama dua hari yaitu mulai Sabtu dan Minggu tanggal 9-10 September 2023. Lomba Balap Katinting ini diikuti sekitar 100 peserta dari Kabupaten Barito Utara maupun dari Kabupaten tetangga.

Kepala Dinas Perhubungan Barito Utara Mihrab Buana Pati yang juga ketua Panitia pelaksana mengatakan bahwa kegiatan ini digelar dalam ranga memperingati HUT ke 73 Kabupaten Barito Utara dan HUT ke 78 Kemerdekaan RI tahun 2023.

“Kegiatan ini adalah tahun kedua kami melaksanakan lomba katinting ini. Diharapkan dengan dukungan berbagai pihak kami berharap lomba balap Katinting ini dapat terlaksana setiap tahunnya,” kata Buana Pati.

Dikatakan Buana Pati, dalam lomba Balap Katinting ini ada 4 (empat) kategori balap Ketinting yaitu Kelas Bebas SKPD, Kelas Bebas Lokal, Kelas Bebas Tune Up Piston Maks 94 MM dan Kelas Tambahan (Mesin Boleh Apa Saja).

Ia juga mengatakan khusus untuk lomba Balap Katinting Kelas Bebas SKPD wajib diikuti oleh PNS di SKPD bersangkutan, karena Bupati Barito Utara juga mengikuti lomba kelas tersebut.

“Kami selaku panitia sangat bangga kepada bapak Bupati Barito Utara H Nadalsyah dengan kesibukannya beliau masih bisa meluangkan waktunya untuk dapat mengikuti lomba balap ketinting ini dan kami berterima kasih atas dukungan dan bantuan beliau sehingga acara ini dapat terselenggara dengan meriah,” kata Kadis Perhubungan.    

Lomba Balap Katinting ini pada hakikatnya adalah untuk melestarikan warisan budaya tradisional turun temurun, agar tetap terjaga dan ada, ditengah kemajuan perkembangan zaman yang kian maju serta modern.

Sebagaimana diketahui Ketinting merupakan sebuah perahu kecil (jukung dalam bahasa Dayak Bakumpai) menggunakan motor luar yang digunakan oleh nelayan sebagai sarana transportasi sungai. Perahu kecil ini merupakan salah satu jenis perahu tradisional Nusantara.

Meskipun namanya berbeda di setiap daerah tetapi perahu ini dapat ditemukan di berbagai tempat di wilayah Indonesia, daerah perairan tawar khususnya yang memiliki sungai dan salah satunya di DAS Barito Utara.

Pada kesempatan tersebut Kadis Perhubungan menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua sponsor dan pihak yang mendukung kegiatan ini, sehingga dapat terlaksana dengan baik dan lancar.(lna/Aw)

image_print
Print Friendly, PDF & Email

Pos terkait