Seminar Awam Kesehatan Ginjal Memperingati 10 Tahun Hemodialisa RSUD Kapuas

Foto bersama perayaan 10 tahun hemodialisa RSUD Kapuas. ).(Media Dayak/ hmskmf)

 Kuala Kapuas , Media Dayak

Bacaan Lainnya

Pada Kamis (8/8/2024) Pukul 08.00 WIB, dilaksanakan Seminar Awam untuk Pasien dan Keluarga Memperingati Sepuluh Tahun berjalannya layanan Unit Hemodialisa di RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, bertempat di bertempat di Ruang Tunggu Unit Hemodialisa RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas yang beralamat di Jalan Tambun Bungai No.16 Kuala Kapuas.

Acara dimulai dengan pembukaan yang dihadiri langsung oleh manajemen RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas yang diwakili oleh Kepala Bidang Keperawatan, Widjiati, SKM, M.P.H, diwakili Kasi. SDM dan Logistik, Elvina Togalami, S.Kep, Ns, MM, dan Lilik Sugianto, S.Kep, Ns selaku Kasi. Asuhan Keperawatan, beserta jajarannya, yang menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya seminar awam edukasi kesehatan pada pasien dan keluarga di Unit Hemodialisa.

Adapun seminar awam ini disampaikan oleh narasumber yaitu dr. Daya Daryadijaya, Sp.PD (Dokter Spesialis Penyakit Dalam) yang mengambil tema, Anemia Pada Penyakit Ginjal Kronis dan juga oleh Wiwik Suharti, S.Si.T., RD, M.Kes, tentang pengaturan diet pada penyakit ginjal dengan hemodialisis, , dan juga dari PT. Infion Parmaceutical Company yang menjelaskan tentang penggunaan obat hemodialisa.

  1. Daya begitu biasa disapa menjelaskan Anemia merupakan masalah kesehatan yang umum dijumpai pada pasien dengan penyakit ginjal kronik (PGK). Kejadian anemia meningkat seiring dengan perburukan fungsi ginjal, dan Kualitas hidup dan harapan hidup pada pasien PGK akan menurun. Anemia Renal adalah anemia pada PGK yang terutama disebabkan oleh penurunan kapasitas produksi hormone eritropoietin.

Gejala anemia pada penyakit ginjal kronik (PGK) dapat bervariasi, tetapi beberapa tanda yang sering muncul meliputi Kelelahan dan Kelemahan, dimana pasien PGK dengan anemia sering merasa lelah dan lemah karena kurangnya sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Pucat, yaitu Kulit dan membran mukosa (misalnya, gusi) dapat tampak pucat karena penurunan kadar hemoglobin. Sesak Napas, dimana Anemia mengurangi kemampuan darah untuk membawa oksigen, sehingga pasien dapat merasa sesak napas bahkan dengan aktivitas ringan. Palpitasi seperti Detak jantung yang cepat atau tidak teratur dapat terjadi karena tubuh berusaha mengkompensasi kekurangan oksigen. Pusing dan Kepala Ringan dimana Kurangnya oksigen ke otak dapat menyebabkan gejala ini. Kulit Dingin dan Basah Keringat, Anemia mempengaruhi sirkulasi darah, yang dapat memengaruhi suhu tubuh dan keringat. Nyeri Dada, terutama pada pasien dengan penyakit jantung yang mendasari.

“Anemia pada pasien gagal ginjal kronik (PGK) memerlukan penanganan yang tepat. Berikut beberapa langkah yang dapat membantu mengatasi anemia pada PGK antara lain Terapi Anemia, Suplemen Zat Besi, EPO (Erythropoietin Stimulating Agents), dan Pantau Kesehatan Jantung,” ujar beliau.

Selanjutnya Ibu Wiwik begitu beliau disapa, memberikan paparan pengaturan diet pada penyakit ginjal dengan hemodialisis, dijelaskan bahwa Ginjal menjadi salah satu organ yang memiliki fungsi vital dalam tubuh.Tugas utama dari ginjal adalah untuk menyaring darah, saat organ ini terganggu, berbagai masalah kesehatan dapat terjadi dimana organ ini menyaring sekitar 200 liter darah per harinya.

Penyebab kerusakan ginjal, yaitu Diabetes, Tekanan darah tinggi (hipertensi), Glomerulonefritis, Penyakit ginjal polikistik, Batu ginjal, Infeksi saluran kemih, Obat-obatan dan racun. Dialisis dilakukan kepada pasen dengan penurunan fungsu ginjal berat, Ginjal tidak mampu lagi mengeluarkan produk sisa makanan / sampah hasil metabolisme. Ginjal tidak mampu mempertahankan keseimbangan cairan elektrolit. Dengan demikian saat darah di periksa hasil sisa sampah itu namanya ureum, menjadi tinggi, biasanya sering ditandai dengan gejala mual. Dialisis ini dilakukan dengan cara Hemodialisa (cuci darah), mengalihkan fungsi ginjal dengan alat mesin cuci darah.

“Anjuran diet perlu diatur berdasarkan frekwensi dialisis, sisa fungsi ginjal dan ukuran tubuh. Biasanya nafsu makan pasen menurun, sehingga perlu mengatur diet, tujuannya untuk mempertahankan / mencegah agar tidak kurang, memperbaiki status gizi bagi penderita yang kurang gizi, agar penderita tetap dapat  melakukan aktivitas keseharian dengan normal, Menjaga keseimbangan cairan elektrolit, dan Menjaga agar produk sisa metabolisme (ureum) tidak berlebih di dalam darah, ” tambahnya.

Selanjutnya presentasi dari PT. Infion Parmaceutical Company yang menjelaskan tentang produk obat perusahaannya dalam penggunaanya dalam pengobatan hemodialisa dimana bertujuan untuk memberikan yang terbaik bagi pasien penderita gagal ginjal yang memerlukan tindakan hemodialisa.

Acara kemudian dilanjutkan dengan syukuran perayaan memperingati sepuluh tahun beroperasinya unit pelayanan hemodialisa di RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, pembacaan doa bersama dengan harapan semoga unit hemodialisa di Kabupaten Kapuas dapat terus maksimal melayani masyarakat yang memerlukan layanan cuci darah sehingga dapat terjaga kesehatannya tanpa harus berobat ke rumah sakit yang jaraknya lebih jauh untuk mendapatkan layanan hemodialisis. (PromkesRSUDKps/Lsn)

 

image_print
Print Friendly, PDF & Email

Pos terkait