Lantih,Ketua TP PKK desa Taja Urap.(Foto/Novri JK Handuran)
Kuala Kurun, Media Dayak
Ketua tim penggerak PKK (pemberdayaan kesejahteraan keluarga) desa Taja Urap, Kecamatan Tewah, Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Lantih mengakui kualitas sumber daya manusia (SDM) kaum perempuan di desa Taja Urap masih rendah.
“Rata-rata pendidikan mereka hanya tamatan SD (sekolah dasar). Ini menjadi salah satu tantangan, bagaimana kualitas SDM mereka ke depan bisa diperbaiki,” ujar Lantih, Selasa (25/6).
“Terutama generasi muda, anak-anak mereka. Kami berharap SDM mereka menjadi baik melalui pendidikan. Kami selalu ingatkan kaum perempuan di desa Taja Urap untuk menomor satukan pendidikan, menyekolahkan anak-anak mereka supaya pandai, memiliki pengetahuan dan keterampilan,” sambung isteri dari Kades Taja Urap Yunedie tersebut.
Lantih menuturkan, tantangan lainnya yang harus dibenahi di desa tersebut adalah masih kentalnya budaya ‘petik’ di masyarakat, utamanya kaum perempuan.
“Bersama kepala desa kami selalu imbau masyarakat khususnya kaum perempuan untuk meninggalkan budaya ‘petik’, beralih ke budaya ‘tanam’. Saya berikan contohnya, dengan saya menanam tanaman holtikultura, yakni tanaman buah-buahan dan sayur-sayuran dengan harapan kaum perempuan dapat meniru apa yang saya lakukan. Ada beberapa kaum perempuan yang meniru apa yang saya lakukan, dan mereka yang belum, saya selalu ingatkan untuk memanfaatkan lahan yang ada dengan menanam sayur-sayuran dan buah-buahan, sehingga tidak selalu bergantung dengan penjual sayur keliling yang menggunakan motor,” papar Lantih.
Ia pun menyebut pihaknya tahun ini akan mengadakan pelatihan menjahit dan membuat kue yang diikuti kaum perempuan desa Taja Urap.
“Tujuannya supaya pengetahuan dan keterampilan mereka bertambah. Kalau kaum perempuannya bisa menjahit dan membuat kue, itu kan sumber pendapatan keuangan bagi keluarga mereka. Kami sudah memiliki dua unit mesin jahit, jadi kalau kaum perempuannya bisa menjahit, mesin itu bisa dipergunakan,” tukasnya.(Nov)