Pj Bupati Katingan, Syaiful SPd MSi
Kasongan, Media Dayak
Di situasi perubahan musim, dari musim kemarau ke musim penghujan saat ini, Penjabat (Pj) Bupati Katingan, Syaiful mengingatkan kepada kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mas Amsyar dan semua kepala Puskesmas serta Pustu se Kabupaten Katingan agar senantiasa siap dan siaga menghadapi terjadinya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Warning ini diungkapkannya kepada sejumlah awak media, Jum’at (17/11).
Karena, DBD yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypty ini menurutnya sangat berbahaya, dan bahkan jika terlambat penanganannya akan berakibat fatal atau kematian terhadap pasien DBD. “Oleh karena itu, baik nakes di Dinkes, RSUD Mas Amsyar, dan semua Puskesmas serta Pustu agar senantiasa siap dan siaga serta selalu berada di tempat tugasnya masing-masing,” kata Syaiful dengan tegas.
Selain melakukan pencegahan sedini mungkin, dirinya meminta kepada semua nakes, agar melakukan penanganan sesuai SOP. Jika ditemui pasien dengan gejala DBD, segera dilakukan penanganannya. Sehingga, tidak mengalami hal yang berakibat fatal bagi pasien. “Jika penanganan di Puskesmas tidak bisa atau lantaran kurangnya alat kesehatan (alkes), secepatnya pasien tersebut dirujuk ke RSUD Mas Amsyar,” tegasnya.
Selanjutnya, jika ada masyarakat di satu wilayah atau kawasan yang terserang DBD dimaksud, dirinya mengingatkan kepada kepala Dinkes setempat untuk menginstruksikan kepada nakes-nakes di RSUD Mas Amsyar dan Puskesmas untuk melakukan fogging. “Sesuai kreteria dan SOP nya,” ingatnya.
Selanjutnya, kepada seluruh masyarakat Katingan, di mana pun berada, agar senantiasa menjaga kebersihan lingkungan di tempat tinggalnya masing-masing. Hal ini untuk mengantisipasi kian banyaknya populasi nyamuk jenis aedes aegypty di sekitar tempat tinggalnya. “Salah satu cara terbaik adalah, dengan menguras air di dalam bak mandi atau toilet, mengubur kaleng, ban bekas, botol bekas, dan lain sebagainya.
Karena, lanjutnya, populasi nyamuk ini perindukannya yang banyak terjadi pada musim penghujan, di mana banyak timbul genangan-genangan air di sekitar pemukiman. “Seperti talang air, ban bekas, kaleng, botol, plastik, gelas bekas air mineral, lubang pohon, pelepah daun dan lain sebagainya,” sebutnya. (Kas/Aw)