FGD KETAHANAN PANGAN-Polres Barito Utara melaksanakan kegiatan FGD ketahanan pangan tanaman jagung yang juga dihadiri Pj Bupati Barito Utara Drs Muhlis dan pihak terkait, Senin (17/2) di aula Polres setempat.(Media Dayak:ist)
Muara Teweh, Media Dayak
Focus Group Discussion (FGD) mengenai ketahanan pangan di Kabupaten Barito Utara berlangsung dengan penuh antusiasme. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk, unsur FKPD, kepala perangkat daerah, instansi vertikal, serta perusahaan-perusahaan yang berinvestasi di wilayah tersebut, di Aula Anggrawina Jagratara Mapolres Barut, Senin (17/2).
Dalam sambutannya, Pj Bupati Barito Utara, Drs Muhlis menyampaikan apresiasi kepada Polres Barito Utara dan seluruh jajaran yang telah menyelenggarakan kegiatan FGD ini.
Ia berharap FGD ini dapat menjadi momentum untuk memperkuat koordinasi antara pemerintah, kepolisian, perusahaan, dan masyarakat dalam mendukung program ketahanan pangan, khususnya untuk meningkatkan produksi jagung hibrida di Kabupaten Barito Utara.
Pj Bupati Muhlis menekankan pentingnya peran perusahaan dalam pembinaan masyarakat sekitar untuk memulai bertani, khususnya dalam mengembangkan tanaman jagung hibrida.
Ia berharap hasil panen jagung di Kabupaten Barito Utara bisa menyuplai lebih dari 60 persen kebutuhan jagung di wilayah Kalimantan Tengah dan mendukung tercapainya swasembada pangan nasional.
Namun, Pj Bupati Muhlis juga menyadari tantangan besar yang dihadapi, seperti perubahan cuaca yang dapat mempengaruhi hasil panen.
Oleh karena itu, ia meminta kepada Plt Kepala Dinas Pertanian untuk melakukan langkah-langkah strategis guna menghadapi tantangan tersebut, serta terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
Pada kesempatan itu juga Pj Bupati Muhlis menegaskan bahwa keberhasilan mewujudkan swasembada pangan khususnya dalam komoditas jagung hibrida hanya bisa tercapai jika seluruh pihak berkolaborasi dengan semangat inovasi dan saling mendukung.
Dirinya juga mengajak perusahaan-perusahaan yang berinvestasi di Kabupaten Barito Utara untuk memanfaatkan lahan produktif yang belum dikelola sebagai bagian dari upaya bersama mewujudkan ketahanan pangan di wilayah ini.(lna/Aw)