Ketum DAD Kalteng Agustiar Sabran foto bersama Mantir Adat saat Musda DAD Pulang Pisau tahun lalu.(Media Dayak/Ist)
Palangka Raya, Media Dayak
Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalteng Agustiar Sabran, menekankan pentingnya peran Mantir Adat dan Damang dalam memperkuat adat serta menjaga keharmonisan masyarakat Dayak di Kalteng.
Menurutnya, kedua peran adat tersebut merupakan ujung tombak dalam menerapkan konsep Huma Betang—simbol kesatuan dan persaudaraan masyarakat Dayak.
Agustiar menjelaskan bahwa Mantir Adat dan Damang berfungsi sebagai pemimpin yang dekat dengan masyarakat di tingkat desa dan kecamatan, sehingga mereka sangat memahami kondisi sosial dan budaya di wilayahnya. “Mereka adalah garda terdepan dalam menjaga adat dan budaya Dayak agar tetap hidup dalam keseharian masyarakat,” ucap Agustiar, Rabu (13/11/2024).
Lebih lanjut, Agustiar menguraikan bahwa Huma Betang bukan sekadar konsep rumah besar, melainkan filosofi yang mencerminkan nilai-nilai toleransi, gotong royong, dan kebersamaan. Oleh karena itu, peran Mantir Adat dan Damang sangat penting dalam melestarikan Huma Betang di tengah masyarakat. “Mereka tidak hanya bertugas dalam urusan adat, tetapi juga menjaga persaudaraan dalam masyarakat yang beragam,” tambahnya.
DAD Kalteng, kata Agustiar, telah menggelar bimbingan teknis kedamangan untuk memperkuat kapasitas para Damang dan Mantir Adat, dan kegiatan tersebut akan terus dilanjutkan. “Kami ingin membekali mereka dengan keterampilan yang diperlukan untuk menyelesaikan konflik adat secara bijaksana serta menjadi penengah yang andal,” jelasnya.
Selain pelatihan, Agustiar juga menekankan pentingnya peningkatan insentif bagi pemangku adat tersebut agar mereka dapat lebih fokus menjalankan tugasnya. “Kami berharap mereka merasa dihargai dan mendapatkan dukungan yang memadai. Mereka adalah aset berharga bagi kita semua,” ujarnya.
Para tokoh adat menyambut baik inisiatif ini. Wawan Embang, seorang Damang di Palangka Raya, menyatakan bahwa program ini akan memperkuat peran mereka dalam menjaga stabilitas sosial. “Dukungan ini sangat berarti bagi kami, dan kami berharap program ini segera terealisasi,” ungkap Wawan.
Ia menambahkan bahwa perhatian terhadap Mantir Adat dan Damang adalah langkah penting dalam memperkokoh budaya dan adat masyarakat Dayak di Kalteng. “Kekuatan kita ada pada adat dan nilai kebersamaan yang diwariskan leluhur. Itu harus kita jaga,” tegasnya.
Wawan berharap budaya Dayak terus hidup dan menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat Kalteng, serta menjadi inspirasi dalam membangun masyarakat yang damai dan harmonis.(Rls/YM/Aw)