Pemprov Kalteng Rakor Bersama Mentan Bahas Optimalisasi Lahan dan Cetak Sawah Provinsi Kalteng

Mentan RI Andi Amran Sulaiman saat memberikan sambutan di Rakor Optimalisasi Lahan dan Cetak Sawah Provinsi Kalteng, Selasa (20/8/2024).(Media Dayak/Biro Adpim)
 
Palangka Raya, Media Dayak 
 
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran diwakili Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sri Widanarni hadir dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Optimalisasi Lahan (Oplah) dan Cetak Sawah Provinsi Kalteng.
 
Rakor dipimpin langsung oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman beserta jajaran Kementerian Pertanian di Aula Jayang Tingang, Kompleks Kantor Gubernur, Selasa (20/8/2024). Di samping memimpin Rakor, Mentan juga dijadwalkan mengunjungi Food Estate di Desa Dadahup Pulang Pisau. 
 
Hadir pula Kapolda Kalteng Djoko Irjen Pol Djoko Poerwanto, Danrem 102/PJG Brigjen TNI Iwan Rosandriyanto, Para Bupati, Pj Bupati/Pj Walikota se-Kalteng atau yang mewakili. 
 
“Atas nama masyarakat Kalteng, saya berterima kasih dan apresiasi atas perhatian besar pemerintah Pusat melalui Menteri Pertanian dan jajarannya terhadap pembangunan sektor pertanian di Kalteng,” tutur Sri Widanarni saat membacakan sambutan Gubernur. 
 
Sektor pertanian yang dimaksud, antara lain sebagai penerima kegiatan Upaya Khusus (Upsus) OPLAH, irigasi perpompaan, dan rencana cetak sawah tahun anggaran 2025 seluas 510.000 hektar (ha) yang tersebar di 14 kabupaten/kota. 
 
Dilaporkan, alokasi irigasi perpompaan di Provinsi Kalteng sebanyak 84 unit, telah terealisasi 56 unit yaitu di Kabupaten Barito Utara 10 unit, Kapuas 22 unit, Kotawaringin Timur 10 unit, Seruyan 7 unit, Lamandau 2 unit dan Barito Timur 5 unit. 
 
“Untuk pelaksanaan Upsus Optimasi Lahan Rawa di Kalteng didahului kegiatan Survey Investigasi dan Disain (SID), dilanjutkan kegiatan konstruksi perbaikan infrastruktur pengairan di lahan tani dilaksanakan dengan TNI AD dan bantuan olah tanah oleh petani,” terang Asisten Sri Widanarni. 
 
Terkait hal tersebut, saat ini telah terealisasi kontrak SID 53.375 ha (98%) kontrak konstruksi dengan KODIM seluas 45.763 ha (88%) dan kontrak kerjasama dengan petani untuk olah tanah seluas 16.391 ha (36%).
 
“Terlepas dari tantangan dan kendala yang kita hadapi, seperti pengelolaan sumber daya air dan iklim, saya yakin Insya Allah kita dapat mengatasinya. Terutama arahan langsung dari Bapak Menteri Pertanian, saya harap kita bersama menemukan langkah kongkret dan solusi menghadapi kendala tersebut,” ungkap Sri Widanarni.
 
Sementara itu Mentan Andi Amran Sulaiman mengatakan krisis pangan dan energi telah nyata melanda secara global dan Indonesia menjadi salah satu solusi bagi ketahanan pangan melalui swasembada pangan. 
 
Pemerintah pusat melihat potensi besar di Kalimantan Tengah, dengan adanya lahan pertanian seluas 2,7 juta ha.
“Dari jumlah itu kita perlu 500 ribu ha untuk padi. Kalau kita selesaikan dalam waktu 3 tahun ke depan, shortage (kekurangan/defisit) pemerintah 4 juta ton itu bisa diselesaikan di Kalimantan. Dananya kita siapkan dari pusat. Saya ulangi, solusi Indonesia untuk pangan, itu bisa dibereskan di Kalteng,” jelas Mentan Andi Amran Sulaiman. 
 
Menurut Mentan, dengan 500 ribu ha bisa memproduksi 4 juta ton saja di Kalteng, maka multiplier effect-nya bagi Kalteng dapat mengangkat perekonomian masyarakat Kalteng.
 
“Yang penting seirama sekata menyelesaikan target ini. Konsep empowerment yaitu menggerakkan dan melibatkan masyarakat, menggunakan teknologi yang dibiayai oleh negara. Harus ada semangat,” tegasnya.
 
Turut hadir dalam Rakor ini, Plt Direktur Jenderal Perkebunan Heru Tri Widarto, Kepala Pusat Standarisasi Instrumen Hortikultura Husna’in. Rakor juga diikuti secara virtual oleh para Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikuktura dan Peternakan, Kepala Dinas yang membidangi tanaman pangan se-Kalteng (Adpim/Ytm/Lsn)
 
 
image_print
Print Friendly, PDF & Email

Pos terkait