Kepala Bappedalitbang Provinsi. Kalteng serahkan paket Bapok kepada salah satu pengunjung Pasar Murah di Sampit, Minggu (10/11/2024).(Media Dayak/MMC Kalteng)
Sampit, Media Dayak
Pemprov Kalteng kembali menggelar Pasar Murah dengan menyalurkan 6.000 paket bahan pokok (Bapok). Acara tersebut dibuka oleh Kepala Bappedalitbang Provinsi Kalteng, Leonard S Ampung, di halaman Masjid Agung Al Falah, Jl A Yani Sampit, Kotawaringin Timur, Minggu (10/11/2024).
Dalam sambutan singkatnya mewakili Gubernur Kalteng, Kepala Bappedalitbang menyampaikan bahwa kegiatan pasar murah ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi di wilayah Kalteng.
“Kita beruntung karena kegiatan ini sudah berjalan lebih dari tiga tahun, dan hari ini inflasi kita tercatat hanya 1,03%, yang artinya harga-harga terjaga dan daya beli masih kuat. Untuk menjaga kondisi ini, sesuai instruksi Gubernur Kalteng, maka pasar murah harus terus dilakukan,” imbuhnya.
Kepala Bappedalitbang juga menyebutkan bahwa saat Gubernur Kalteng pertama kali menjabat, APBD Provinsi Kalteng hanya sebesar Rp3,4 triliun, namun kini telah mencapai Rp10,2 triliun. Hal tersebut, berkat pemikiran visioner Gubernur Kalteng yang berorientasi pada kemajuan masyarakat, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan ekonomi.
Plt Kadis Perdagangan dan Perindustrian, Rangga Lesmana, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan pasar murah telah dilaksanakan selama hampir tiga tahun, tepatnya sejak masa pasca-pandemi Covid-19. “Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pengendalian inflasi,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa agar inflasi tetap terkendali, pemerintah perlu melakukan intervensi melalui kegiatan seperti pasar murah atau pasar penyeimbang.
“Kami menjamin kualitas produk yang dijual di pasar murah ini 100% baik, sehingga tidak ada lagi anggapan bahwa barang di pasar murah tidak berkualitas,” katanya.
Pada pasar murah kali ini, paket Bapok yang tersedia terdiri dari beras 10 kg, gula 1 kg, dan minyak goreng 1 liter dengan total nilai Rp208.500,- per paket. Paket tersebut disubsidi oleh Pemerintah Provinsi sebesar Rp188.500,-, sehingga masyarakat hanya perlu menebusnya seharga Rp20.000,- per paket.(MMC/Ytm/Lsn)