Asisten Ekbang saat mengikuti kegiatan Ekspos Laporan Akhir Larap Tahap I Bendungan Muara Juloi, Selasa (26/11/2024)(Media Dayak/MMC Kalteng)
Palangka Raya, Media Dayak
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Provinsi Kalteng, Sri Widanarni, menghadiri kegiatan Ekspos Laporan Akhir Larap Tahap I Bendungan Muara Juloi yang diselenggarakan oleh Kementerian PUPR. Acara ini berlangsung di Swiss-Belhotel Danum, Selasa (26/11/2024).
Dalam sambutannya, Sri Widanarni menyampaikan bahwa Pemprov Kalteng menyambut baik dan sangat mendukung rencana pembangunan Bendungan Muara Juloi. Ia menekankan pentingnya perhatian terhadap masyarakat di sekitar lokasi pembangunan, khususnya terkait pengadaan tanah pada tahun 2025 mendatang.
“Pembangunan ini nantinya akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Namun, kita juga harus memastikan hak-hak masyarakat di kawasan tersebut terpenuhi, termasuk kompensasi yang layak,” ujar Sri.
Ia juga menyoroti pentingnya mempertimbangkan alokasi anggaran untuk Larap Tahap I, dengan tetap mengedepankan adat istiadat, budaya, dan kearifan lokal masyarakat setempat. “Peran pemerintah daerah adalah menciptakan lingkungan yang kondusif agar seluruh proses, mulai dari pembebasan lahan hingga pembangunan, dapat berjalan lancar,” tambahnya.
Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan II Palangka Raya, Ferry Syahrizal, menjelaskan bahwa studi kelayakan pembangunan Bendungan Muara Juloi telah dimulai sejak tahun 2007. Saat ini, desain detail proyek sedang dalam tahap finalisasi, dengan rencana pengadaan tanah menjadi prioritas utama melalui Larap Tahap I.
“Luas genangan untuk tahap pertama hampir mencapai 45 ribu hektar. Proses ini harus dipastikan jelas agar data yang dihasilkan dari Larap I dapat terintegrasi dengan Larap II, sehingga menjadi satu kesatuan,” jelas Ferry.
Ia juga menyebut bahwa Bendungan Muara Juloi adalah program prioritas nasional yang multifungsi, meliputi pembangkit listrik, pengendalian banjir, dan potensi pengembangan pariwisata. Bendungan ini diproyeksikan mampu menampung lebih dari 4 miliar kubik air. “Selain berfungsi sebagai pengendali banjir, bendungan ini diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta perekonomian masyarakat sekitar,” pungkasnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan, termasuk PPK Perencanaan dan Program Alpius Ipu, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov Kalteng, Konsultan PT Penida Energi Indonesia Dian Kustiani, serta jajaran Pemerintah Kabupaten Murung Raya dan Camat Seribu Riam yang hadir secara virtual.
Pemprov Kalteng berkomitmen untuk terus mendukung pembangunan Bendungan Muara Juloi agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan daerah.(MMC/YM/Aw)