Bupati H Nadalsyah didampingi Wakil Bupati Sugianto Panala Putra, Ketua DPRD Set Enus Y Mebas dan Sekda H Jainal Abidin dan dihadiri kepala perangkat daerah saat melaksanakan rapat terkait permasalahan karyawan dan manajemen PT BAK di aula Setda lantai II, Selasa (12/2).(Media Dayak:Diskominfosandi Barut)
Muara Teweh, Media Dayak
Pemerintah Kabupaten Barito Utara (Pemkab Barut) menggelar rapat terkait permasalahan PT Berjaya Agro Kalimantan (BAK) dengan karyawannya. Namun manajemen PT BAK bikin ulah. Saat ditunggu, tidak ada satupun jajaran manajemen perusahaan tersebut datang ke rapat yang ditunggu oleh Bupati Barito Utara H Nadalsyah, Selasa (12/2).
Menurut salah satu sumber terpercaya di lingkungan Pemkab Barito Utara, rapat yang digelar di gedung DPRD itu bertujuan baik, karena Bupati Nadalsyah ingin masalah ini cepat selesai. Bahkan bupati bersedia secara pribadi mencari dana talangan untuk membayar sebagian gaji karyawan.
Tetapi dari pihak manajemen tidak ada yang hadir. Diduga ada dua alasan ketidakhadiran manajemen PT BAK Muara Teweh. Pertama, mereka merasa minder karena harus berhadapan dengan bupati dan jajaran petinggi daerah lainnya. Mungkin mereka menganggap itu porsi bos besar, Ediko Tan. Kedua, mereka memang ingin lepas dari tanggung jawab, karena masalah kian membesar dan meruncing.
Berhubung manajemen PT BAK tidak hadir dalam rapat tersebut, rapat tetap berlanjut sampai Nadalsyah berangkat ke Desa Haragandang, sekitar pukul 11.00 WIB. Peserta rapat selain bupati, antara lain Ketua DPRD Set Enus Yuneas Mebas, Kadis Pertanian Setia Budi, Kadis Nakertranskop dan UKM Tenggara dan Kepala Satpol PP Aprin Siaga Dahan. Ketua DPRD Barito Utara Set Enus menolak memberikan jawaban detail.
“Singkatnya, ada rencana jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek, kalau pemerintah meminta karyawan untuk pulang, harus disediakan beras dan sembako kebutuhan hidup mereka, sampai masalah ini bisa diselesaikan. Itu yang harus dibicarakan dengan pihak perusahaan,” ucap Ketua DPRD, Selasa siang.(lna/aw)